Bukittinggi — Dunia hari ini bagi generasi muda identik dengan alam maya. Namun tidak bagi sejumlah generasi muda di Kelurahan Koto Selatan, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), Bukittinggi. Mereka justru ingin berkreasi secara lebih positif.
Kreasi itu sesuai potensi yang dimiliki masyarakat dan daerah, terutama dalam bidang seni-budaya yang ingin mereka lestarikan.
Generasi muda tersebut disebutkan ketua RT 02/RT 02 Kelurahan Koto Selayan, Syafrianto sebagian di antaranya pernah aktif dalam kegiatan dan penampilan kesenian, terutama tradisional di sekolahnya.
“Bak mambasuik dari bumi, kami merasa terpanggil untuk mengkoordinir mereka untuk berkreasi dan menyalurkan bakat karena sangat positif,” tutur tokoh yang akrab dipanggil Mak Etek ini.
Bersama sejumlah tokoh pemuda dan masyarakat lainnya, termasuk pak Lurah Koto Selayan, akhirnya terbentuklah kelompok (grup) kesenian tradisional Minang bernama
Tunas Muda. Syafrianto pun ditunjuk sebagai pembina.
Yang ikut menggembirakan, ulas Syafrianto, setelah melalui latihan demi latihan kesenian berbentuk randai dan tarian Minang yang dibimbing Indra sejak tiga bulan lalu, terlihat sisi lain dari rata-rata anggota Tunas Muda, terjadi perubahan sikap dan perilaku mereka secara positif.
“Itu mungkin dampak berkreasi serta berintegrasi dalam suasana berbeda dengan lingkungan lain, sikap dan perilaku serta sopan-santun anggota Tunas Muda menjadi lebih baik,” aku Mak Etek.
Demikian juga pandangan lurah Koto Selatan, Ferizal, SH, Dt. Palimo, di tengah kerisauan para orangtua dan masyarakat terhadap generasi muda yang dipengaruhi kemajuan teknologi informasi khususnya, ternyata melalui kelompok kesenien tradisional Minang, kekhawatiran itu sedikit demi sedikit berhasil ditepis.
“Alhamdulillah, mereka tidak hanya mampu berkreasi dan melestarikan nilai-nilai seni budaya, namun secara langsung atau tidak, ternyata berhasil membina kepribadian yang lebih baik,” nilai Lurah.
Karena itulah grup Tunas Muda yang kini memiliki 30 orang anggota, nampak mulai menarik perhatian orang tua generasi muda di Kelurahan Koto Selayan, untuk mengikutsertakan anak mereka untuk ikut dalam kelompok ini.
Lurah pun mengupayakan pada saatnya grup Tunas Muda bisa mengikuti kegiatan festival/lomba atau iven-iven yang tidak hanya di tingkat kelurahan dan kecamatan, namun juga yang lebih tinggi.
Meski masih dengan sarana yang masih sangat terbatas, bahkan pakaian yang baru disediakan celana saja, namun diakui Syafrianto, anggota Tunas Muda bersemangat mengikuti latihan setiap malam Sabtu dan Minggu.
Sebagai upaya meningkatkan kemampuan serta kepercayaan diri anggota Tunas Muda, lurah Koto Selayan sengaja menampilkan kemampuan lebih terbuka di halaman rumah gadang di depan kantor lurah, disaksikan sejumlah orang tua dan tokoh masyarakat, Sabtu (18/1) sore. (Pon)
Discussion about this post