Pariaman — Sejumlah tokoh masyarakat Piaman laweh ramai-ramai mengecam tindakan yang akan dilakukan Pj Walikota Roberia. Kecaman demi kecaman yang diterima Roberia ini terkait pernyataannya yang akan mengeluarkan Persikopa dari ajang kompetisi Piala Soeratin U-17 Nasional mewakili Provinsi Sumatera Barat, dikarenakan ketiadaan dana.
Akibat hal itu, Roberia dinilai hilang kestabilan emosional. Kejiwaan Roberia pun kembali dipertanyakan sejumlah pihak. Kendati dulu pada Senin (3/6/2024), Roberia memastikan dirinya sehat setelah melakukan medical check up (MCU) ke dokter pskiater di RSPAD Jakarta, pasca dituding mengalami gangguan kejiwaan.
Namun belakangan, tudingan atas gangguan mental Pj Walikota Pariaman Roberia itu kembali mencuat usai statmen dirinya selaku Ketua Umum Persikopa (Ex Officio), yang akan me-WO (walk out) Persikopa di saat klub kebanggaan masyarakat Piaman laweh itu tengah bersinar di lapangan hijau.
Roberia dijudge mau mengubur mimpi anak-anak pemain Persikopa U-17 untuk tampil sukses ke depan, seperti yang telah diraih pemain Persikopa U-17 tahun 2023 kemarin.
Padahal anak-anak didik coach Alan Marta itu bermain dengan hasil sempurna dan tidak pernah terkalahkan, sejak babak penyisihan tingkat wilayah Sumbar hingga menuju babak 16 besar Piala Soeratin tingkat nasional. Bahkan per Sabtu (14/12/24), Persikopa sukses menapaki babak 8 besar setelah menggulung perwakilan Provinsi Kepri dengan skor 4-1.
Prestasi anak-anak Persikopa tergolong gemilang dengan 2 kali berturut-turut tampil mewakili Sumbar di tingkat nasional U-17. Pada tahun 2023, Persikopa menjadi runner-up setelah menerima kekalahan dramatis adu pinalti di partai final melawan DKI Jakarta.
Alhasil beberapa pemain Persikopa dikontrak bermain di klub-klub besar nasional untuk berlaga di Liga 1. Di tahun 2024 ini, Persikopa kembali mencoba menikam jejak tahun lalu.
Menengarai hal itu, tokoh eksponen Piaman laweh, Jhony Manday angkat suara. Tak sungkan dirinya meragukan kesehatan mental Pj Walikota Pariaman Roberia, yang akan menyuruh walk out dengan alasan ketiadaan anggaran.
Pernyataan tokoh penggagas berdirinya Kota Pariaman ini sekaligus memperkuat dugaan sejumlah tokoh eksponen lainnya, yang mensinyalir kepribadian Roberia mengalami gangguan psikis.
“Sakit! Bagaimana mungkin kita bisa mengubur mimpi anak-anak itu untuk tampil di ajang nasional. Ini adalah panggung mereka, masa depan mereka. Maka sebagai orang Pariaman kami bersedia bahu-membahu agar anak-anak itu dapat meraih mimpinya,” ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman sebelum Kota Pariaman dimekarkan.
Lebih jauh ia mengatakan, Pj Walikota Pariaman tidak bisa membuat keputusan sendiri dengan alasan anggaran. “Kalau orang Pariaman itu punya korsa, punya jiwa pemersatu. Tak ada anggaran bukan alasan untuk melunturkan semangat anak-anak itu tampil di pentas nasional. Kami bersedia mencari akal. Kapan perlu ayam bertelur kami jual. Asal Roberia itu membuka kran pembicaraan pada tokoh-tokoh ranah dan rantau,” tegasnya kembali.
Garansi untuk Persikopa
Pernyataan Jhony Manday ini diperkuat oleh Edison TRD. Tokoh yang sekaligus “urangtuo” itu tak rela, jika prestasi yang sudah diraih anak-anak Persikopa sejauh ini kandas akibat kekonyolan Roberia yang terbilang sakit itu.
Edison menggaransi Persikopa untuk terus berada di ivent Piala Soeratin U-17 Nasional tahun 2024. Ketua KONI Pariaman itu menyebut, menarik Persikopa untuk walk out di Piala Soeratin Nasional U-17 sama saja dengan mempermalukan harkat dan martabat orang Pariaman.
“Ini soal marwah. Soal harga diri! Kalau orang yang tidak paham dengan piamanisme mungkin saja gampang untuk mengatakan menyerah dengan banyak alasan. Tapi tidak bagi kami orang Pariaman yang punya karakter,” tegas politikus kawakan Kota Pariaman tersebut.
Edison TRD menerangkan bahwa dana untuk Persikopa sudah tersedia di APBD Kota Pariaman tahun anggaran 2025. Hanya saja agenda putaran nasional Soeratin U-17 digelar di akhir tahun 2024, sehingga menyebabkan dana tersebut belum bisa direalisasikan.
“Namun bukan berarti tidak ada dana. Karena kita sedang mengusahakan dana talangan, dan KONI sudah memberikan bantuan awal Rp 30 juta,” ucapnya.
Edison TRD memastikan mental pemain, pelatih dan ofisial tidak akan terganggu dengan komentar dari Roberia, karena menurutnya statement Roberia tidak mencerminkan sifat dan karakter orang Pariaman.
“Karakter kami orang Pariaman jika sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Tidak ada istilah mundur. Insya Allah paling lambat Senin, kita akan mendapatkan dana talangan 100 juta,” tegas anggota DPRD Kota Pariaman periode 2009-2014 itu. (IDM)
Discussion about this post