TANAH DATAR — Plt Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy, mendampingi Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon, saat meresmikan Museum Sastra Indonesia di Kompleks Aia Angek Cottage, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (30/10/2024). Keberadaan museum tersebut menjadi kebanggaan bagi Sumbar sebagai salah satu rahim kelahiran banyak sastrawan terkemuka Indonesia nasional.
Dalam sambutannya pada kegiatan yang dihelat di Rumah Puisi Taufiq Ismail dan bersisian dengan Rumah Budaya Fadli Zon tersebut, Menbud Fadli Zon menyebutkan bahwa khasanah kesusasteraan Indonesia sangat kaya dan berakar pada budaya tradisi dan budaya modern yang sangat kuat. Hal ini pula yang mendasari pentingnya keberadaan Museum Sastra Indonesia.
“Oleh karena itu kita meresmikan museum sastra di Sumbar, yang akan menjadi kantong sastra Indonesia. Sebab, banyak koleksi kesusasteraan yang terpajang di museum ini. Ada 8.000-an judul buku dan ini akan terus kita tambah. Kemudian, ada memorabilia para sastrawan seperti tulisan tangan, manuskrip, kacamata, mesin ketik, lukisan, dan lain sebagainya,” ucap Menbud Fadli.
Ia juga menekankan, bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dapat dianggap sebagai negara super power kebudayaan, dan bahkan sangat layak menjadi ibu kota budaya dunia. Kekayaan budaya itu, sambungnya, berakar pada sejarah peradaban yang merupakan salah satu peradaban tertua di dunia.
“Budaya dan sejarah yang kita miliki adalah bagian dari kekayaan nasional. Ketika kita telah menyadarinya sebagai sebuah kekayaan nasional, maka kita akan lebih menghargai peninggalan-peninggalan budaya, menghargai keberadaan museum, serta menghargai karya seni budaya yang merupakan ekspresi atas kekayaan budaya itu sendiri,” ujar Menbud Fadli lagi.
Peresmian Museum Sastra Indonesia sendiri, sambungnya, menjadi langkah awal dalam meningkatkan standar dan kualitas seluruh museum yang ada di Indonesia. Ia pun mengajak seluruh pihak berwenang serta masyarakat, agar terus menumbuhkan rasa memiliki atas kekayaan budaya yang dimiliki. “Orang yang beradab adalah orang yang menghargai budayanya,” ucapnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Plt Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas peresmian Museum Sastra Indonesia di Sumbar, yang merupakan museum sastra pertama yang diresmikan oleh Menteri Kebudayaan di Indonesia.
“Kita sangat bangga karena Menteri Kebudayaan dan Wakil Menteri Kebudayaan adalah putra Minang. Selain Bapak Menteri Fadli dari Lima Puluh Kota, Bapak Wamen Giring Ganesha juga berasal dari Talu Pasaman Barat. Hari ini, beliau meresmikan museum sastra pertama di Indonesia, dan kunjungan ke Sumbar hari ini juga kunjungan kerja pertama beliau ke daerah,” ujar Audy.
Peresmian Museum Sastra Indonesia di Sumbar, sambung Audy, adalah anugerah yang tak ternilai bagi Sumbar. Serta, menjadi sebuah penegasan atas status Sumbar sebagai salah satu daerah tempat lahirnya banyak sastrawan kaliber nasional. “Kita mengucapkan ribuan terima kasih atas kesediaan Bapak Menteri untuk menetapkan dan meresmikan Museum Sastra Indonesia ini,” ujarnya lagi.
Selain juga dihadiri Wamenbud RI Giring Ganesha, kegiatan peresmian Museum Sastra Indonesia juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, antara lain Sastrawan Legendaris asal Sumbar, Taufiq Ismail; Wakil Duta Besar Indonesia untuk Unesco, Ismunandar; Ketua Bundo Kanduang Sumbar, Prof Raudha Thaib; Rektor ISI Padangpanjang, Febri Yulika, Sastrawan Jose Rizal Manua, Budayawan Mak Katik, dan sejumlah tokoh dan budayawan lainnya.
Usai peresmian Museum Sastra Indonesia, Plt Gubernur Audy turut mendampingi Menbud Fadli Zon dalam menghadiri kegiatan Opening Ceremony Dies Natalis 59 Tahun Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang dan memberikan Kuliah Umum di Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam, dengan mengangkat tema Transformasi Apresiasi Seni Budaya Berbasis Platform Digital. (adpsb/isq)
Discussion about this post