Oku Selatan — Tim investigasi beberapa media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara DPC Oku Selatan yang melakukan kunjungan ke Desa Tanjung Baru menemukan berbagai kejanggalan atas realisasi Dana Desa tahun 2023.
Diketahui hasil tinjauan ke lapangan hampir dipastikan minimnya realisasi pembangunan desa dari dana desa 2023 di masa kepemimpinan Kades Desa Tanjung Baru, Milhan. Berbagai aduan masyarakat yang didapat dari hasil wawancara di lapangan mengeluhkan pemerintahan yang dijabat Kades Milhan setahun berjalan sangatlah minim.
Disebutkan salah seorang warga desa, sebut saja Pak Yono (nama disamarkan), bahwa satu tahun pemerintahan yang dijabat Milhan belum merasakan batuan maupun pembangunan desa secara signifikan.
“Seperti yang bapak lihat pipa air dari sumur bor penampungan yang dibangun kades sebelumnya saja tidak berfungsi lagi (tanpa perawatan), pemasangan pipa air ke rumah rumah warga adalah dana pribadi kami (swadaya warga), begitu juga listrik untuk Sanyo dialirkan ke rumah kami, itu listriknya dari rumah (tanggungan pribadi penduduk),“ ujar Yono warga Dusun V Desa Tanjung Baru Kecamatan Buay Pemaca Oku Selatan.
Keluhan serupa Ibu Wartinah tidak jauh berbeda dari Pak Yono, Wartinah mengeluhkan penyaluran BLT yang tidak tepat sasaran, kecemburuan warga kategori warga kurang mampu ini, seharusnya mereka yang hidup dari petani upahan yang hanya memiliki rumah tak layak huni (kayu tua), selama ini tidak pernah merasakan bantuan seperti BLT, dan bantuan lainnya. Bantuan dari pemerintah hanya orang terdekat (perangkat desa) yang mendapatnya.
Kaur Kesra Desa Tanjung Baru Dedek Irawan dalam pengakuannya bahwa ada pengadaan 10 ekor sapi di masa pemerintahan Milhan. Dalam keterangan Kaur Kesra ini mengaku bahwa telah diadakan pengadaan sapi sebanyak 10 ekor namun saat ini tersisa 4 ekor saja yang masih hidup karena mati sakit.
“Untuk pengadaan ternak sapi rasanya ada sapi 10 ekor saat ini tinggal 4 ekor saja karena yang lain pada mati karena sakit,” ucapnya.
Keterangan Kaur Kesra di atas dibantah oleh Ibu Wati (nama samaran) warga Dusun V. Bahwa sapi tersebut sudah ada di tahun sebelum Milhan menjabat. “Sapi itu diadakan lima tahun silam, sejumlah 8 ekor sapi umuran masih anakan (sapi anakan). Sapi itu berjenis sapi bali (sebutan yang disematkan pada sapi yang berbobot tubuh kecil) dibagikan untuk 4 orang, 2 ekor per orang. Namun yang hidup sampai dengan saat ini hanya 2 ekor,” tukuk Wati menjelaskan minim pembangunan.
Tak hanya itu, dugaan hasil investigasi team mendapati kejanggalan realisasi Dana Desa tahun 2023 periode masa pemerintahan Milhan yang tidak sesuai pagu anggaran. Menurut Sutrisno, Kaur Pembangunan Desa Tanjung Baru Kec. Buay Pemaca, menjelaskan pembangunan di masa Kades Milhan baru sebatas gorong gorong, satu sumur bor berikut tempat penampungan di Dusun II dan satu buah tedmon (penampungan air) di Dusun V.
“Pada tahun 2023 pengadaan sumur bor desa di Dusun II satu unit dan pengadaan satu buah tedmon (penampungan air) di Dusun V,” ungkap Kaur Pembangunan ini.
Pemerintah dalam hal ini telah mengelontorkan dana desa (DD) untuk Desa Tanjung Baru tahun 2023 sebesar Rp. 1.020.545.000,- DPC LSM Penjara Oku Selatan mengindikasikan banyak terjadi kejanggalan dan dugaan penyelewengan anggaran.
Terkait konfirmasi temuan, Milhan, Kades Desa Tanjung Baru belum memberikan klarifikasi atas temuan tim investigasi media dan LSM Penjara DPC Oku Selatan atas kejanggalan di lapangan. Meski pesan WhatsApp centang dua dan hubungan telepon aktif, Milhan tetap tak ada respon saat tim menghubunginya.
(Tim)
Discussion about this post