Bukittinggi — Datang, menyapa dan juga tidak jarang berdialog bagian tidak bisa dilepaskan dari blusukan ke lapangan. Beragam suasana sekaligus data dan fakta bakal banyak didapat, terutama dari kondisi masyarakat.
Seperti pada blusukan pasangan Cawako-Cawawako nomor urut 3, Erman Safar-Heldo Aura, Kamis (17/10) di Ujuang Bukik, kelurahan Tarok Dipo. Guguakpanjang minimal reportaseinvestigasi.com, mendapatkan penguatan isu sebelumnya tentang kondisi ekknomi masyarakat sampai personal pemimpin.
A. Kari Sampono (68 tahun) warga Ujuang Bukik, seorang pensiunan PNS menceritakan pengalamannya tentang fakta sebagian ekonomi warga Bukittinggi yang masih belum baik.
Suatu hari, belum lama ini, tutur Kari Sampono, saat hendak mengambil uang di salah ATM di Bukittinggi bertemu dengan seorang lelaki paruh baya yang kelihatan kusut dengan wajah muram dan sedih.
“Ketika saya tanya, kenapa pak, kok nampak sedih. Lelaki itu berkata memelas, saya baru saja mencek tabungan, kalau masih sisa yang bisa diambil, ternyata saldonyo tersisa Rp5 ribu lebih sedikit. Di rumah sedang tidak beras,” tutur Kari lagi.
Mendengar pengakuan yang sangat nampak kejujurannya, Kari yang mengaku memiliki istri yang juga pensiunan PNS terketuk rasa kemanusiaannya. Ia membayangkan anak dan istri lelaki tadi tengah menunggu di rumah dengan penuh harap. Dan memberikan sejumlah uang kepada orang tersebut.
Masih hampir sama, Kenon (53), juga Ujuang Bukik, mengaku tidak mendapat bantuan apapun dari pemerintah, karena sadar ekonomi masih cukup baik, namun merasa senang melihat warga yang membawa pulang beras bantuan pemerintah.
“Yang dibutuhkan pasca pandemi Covid 19 oleh cukup banyak masyarakat Bukittinggi saat ini adalah sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jujur saya senang menyaksikannya,” ujar seorang wiraswastawan itu.
Lebih dari itu menurut Kenon, secara pribadi mengaku simpatik penampilan keseharian Erman Safar. Kendati menjadi orang nomor satu di Bukittinggi, ia belum pernah melihat Erman tampil dalam pakaian formal seperti baju jas.
“Sosok keseharian dan penampilan seorang pemimpin itu, tidak hanya memberikan kesan kesederhanan, tapi banyak ditafsirkan masyarakat sebagai tanda dekat dengan yang dipimpinnya,” ulas Kenon.
Karena itu, kedua warga Ujuang Bukik ini menilai, tidak heran kenapa banyak masyarakat yang simpati dan mendukung Erman Safar untuk melanjutkan kepemimpinnya meneruskan program kerakyatan yang memang masih dibutuhkan.
Kedua paslon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 3 ini memulai blusukan dari belakang kantor BPJS Situpo, terus bergerak ke Ujuang Bukik, kemudian menelusuri sebagian Jl. Hamka. Menariknya, semakin terus bergerak, rombongan relawan Erman-Heldo ini semakin membengkak. (Pon)
Discussion about this post