Pariaman — Mendekati hari pencoblosan pada 27 November, di masa kampanye Pilkada serentak 2024 saat ini, wajah-wajah bajingan perusak demokrasi mulai menampakkan batang hidungnya di lingkungan birokrasi.
Biasanya wajah-wajah ini suka memelas meminta-minta jabatan, cari panggung di Pilkada seolah-olah berjasa pada paslon yang mereka jagokan. Mental pejabat dan ASN yang seperti ini notabene adalah perusak alam demokrasi.
Mereka yang seharusnya dituntut menjaga netralitas dan profesionalitas sebagai ASN, malah ikut-ikutan tak karuan, cari panggung dengan turut mengkampanyekan paslon-bahkan rela turun gunung-biasanya demi pangkat dan jabatan, kelak jika menang.
Fenomena seperti ini bukan lagi rahasia umum. Tak terkecuali di Kota Pariaman. Para oknum pejabat yang dikategorikan bajingan ini terang-terangan dengan bangganya menggalang dukungan untuk Genius Umar, yang diketahui kembali masuk gelanggang Pilkada Kota Pariaman 2024.
Gerakan terlarang para oknum pejabat ini pun akhirnya terbongkar. Screenshot percakapan di grup WA “setan” sesama oknum bajingan yang notabene digagas oleh segelintir pejabat eselon II dan III pun beredar.
Sebut saja nama-nama para oknum pejabat yang aktif berkomunikasi di WA Grup LSJ Manggagai itu adalah: Kalaksa BPBD Azman; Camat Pariaman Tengah Febriko; Kabid Pelayanan Dinkes Rostri Zaelvi; Kabag Umum, Budi Henriadi; Kabid Penanaman Modal DPMPTSP & Naker, Devi Astuti; Kabid Statistik Diskominfo, Devi Hariandi serta beberapa lainnya.
Dalam tangkapan layar percakapan di grup WA itu, tampak aktivitas sejumlah oknum tersebut tengah menggalang kekuatan, dengan mengumpulkan sejumlah pejabat yang akan ikut mendukung Genius Umar. Mulai dari iuran untuk membuat baliho sampai terpasang di titik-titik yang sudah ditentukan tim paslon.
Bahkan lebih nekatnya lagi, masih dari cuplikan percakapan grup WA “setan” itu, para oknum bajingan ini berani mengancam memberhentikan pejabat dan ASN lain jika tidak mau memberikan dukungan. Sampai-sampai berani mencatut nama Pj Walikota Roberia.
“Kalo ka YB (Yota Balad) nyo dipecat e dek Pj (Roberia) beko tu. (Kalau ke YB dia dipecat sama Pj nanti tu),” tulis Devi Astuti.
Dari informasi yang media terima, iuran yang dikumpulkan sementara melalui rekening Kalaksa BPBD Azman untuk keperluan bahan APK Paslon 01 tersebut, nantinya ditransfer ke rekening pribadi Ketua Baznas Kota Pariaman, Zalman Zaunit.
Selain dari itu, para oknum pejabat bajingan demokrasi ini juga diinfokan punya wilayah pemenangan masing-masing.
Seperti Kalaksa BPBD Azman memegang jabatan ketua pemenangan Pariaman Tengah; Kepala Bappeda Hendri dengan jabatan ketua pemenangan Pariaman Timur; Kepala Dinas Sosial M Rum ketua pemenangan wilayah Pariaman Selatan, dan terakhir Kepala Dinas Koperindag Alyendra ketua pemenangan Pariaman Utara.
Menengarai kasus keterlibatan pelanggaran etik ASN dan netralitas Pilkada yang berpotensi pidana dari secuil dukungan oknum pejabat yang haus jabatan di Kota Pariaman ini, belum ditanggapi oleh Pj Walikota Pariaman Roberia. Hingga berita ini tayang, pesan yang dikirimkan media ke nomor WhatsApp Pj Walikota itu belum ada reaksi. (Idm)
Discussion about this post