Pasaman Barat — Aktifitas pertambangan diduga tanpa izin (PETI) di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kian hari terus meningkat. Diduga puluhan alat berat setiap hari mengeruk bantaran sungai untuk mencari emas, selain itu diduga puluhan ton minyak solar subsidi diselundupkan untuk bahan bakar alat berat tersebut.
Aktivitas yang diduga PETI tersebut semakin marak di daerah Tombang, Kecamatan Talamau, dan dari informasi salah satu warga, Fardi (40) saat ini banyak alat berat yang beraktivitas mengeruk dan menggali tanah di sepanjang aliran sungai di daerah itu untuk mencari emas.
“Iya, banyak jugalah alat berat jenis excavator yang bekerja di pinggiran sungai. Alat berat itu mencari emas dengan peralatan lengkap dan anggotanya banyak dari luar daerah,” katanya, Sabtu (28/9/2024).
Dikatakannya juga, untuk sampai ke lokasi tambang itu sangat jauh dan berjalan kaki. “Kami saja, sekali pergi pulangnya satu minggu. Karena, kami disana juga ikut cari emas secara manual atau dalam istilahnya mengkarpet,” ungkapnya.
“Kita juga dari sana mencari emas secara manual dulang, kalau alat berat itu pakai peralatan lengkap seperti box, mesin dompeng dan lainnya. Hasil mereka nampaknya lumayan juga tu,” jelasnya.
Sekarang katanya, banyak juga alat sedang parkir dan ada juga yang kerja. Tapi, yang jelas untuk sampai ke lokasi itu membutuhkan waktu berjam-jam supaya sampai. “Polisi gak pernah kita lihat sampai ke lokasi, palingan sampai ke kampung ini saja. Apakah itu razia atau patroli kita kurang tau,” katanya juga.
Media yang mencoba mengkonfirmasi pihak kejorongan tidak ada di tempat. Dan pihak nagari dicoba dihubungi juga tidak mengangkat.
Di samping itu, salah seorang warga Batang Saman yang tidak mau disebutkan namanya pernah mengatakan, hancurnya tebing sungai di wilayah mereka ini diduga akibat aktifitas tambang emas ilegal di hulu, seperti di wilayah Tombang, Kecamatan Talamau.
“Kita berharap kepada Bapak Kapolda Sumatera Barat agar membasmi penambangan yang diduga ilegal di wilayah Tombang tersebut, agar masyarakat yang berada di hilir sungai Batang Pasaman ini bisa aman dari ancaman banjir dan runtuhnya tebing sungai akibat banjir,” jelasnya. (WD)
Discussion about this post