Sarolangun, Jambi — Proyek pengerjaan rigid beton PUPR Kabupaten Sarolangun tahun 2024 dikeluhkan warga di salah satu desa di Kecamatan Pelawan. Rabu (04/09/24). Dikuatirkan kualitas proyek rigid tak bertahan lama.
Hal ini dikeluhkan warga bukan tanpa alasan, sebelumnya warga sangat bersyukur jalan aspal yang berlobang sudah diperbaiki pemerintah.
Warga menjelaskan bahwa jalan berlobang yang selama bertahun-tahun dibiarkan, kondisinya sangat memprihatinkan. Akibat jalan berlobang, warga, terutama kaum ibu ibu sering kali menjadi korban, terjatuh ketika mengendarai kendaraan bermotor melalui jalan berlobang pas di titik tanjakkan.
“Warga sering jatuh pas ditanjakan itu, Bang,” jelas ibu ibu salah satu warga setempat.
Namun, sangat disayangkan tahun 2024 ini, jalan aspal yang berlobang telah diperbaiki pemerintah dengan dikerjakannya proyek rigid beton, terindikasi dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.
Terlihat jelas di lapangan, seharusnya rigid beton menggunakan material yang telah diatur dalam spesifikasi yakni, semen + pasir + batu pecah (split) K 225. Akan tetapi tampak dikerjakan menggunakan material semen+sirtu dan sedikit batu pecah.
Dampak pengerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi tersebut inilah yang dikeluhkan warga. Ditakutkan nantinya cor beton jalan rigid terindikasi tidak bertahan lama.
“Sini kan banyak kendaraan yang angkut hasil perkebunan sawit warga, takutnya nanti jalan cepat hancur dan rangkaian besi keluar, sehingga berakibat fatal nanti terhadap kami warga yang lewat kedepannya,” ujar warga menambahkan khawatir akan dampak yang akan datang.
Terpisah, ketika dikonfirmasi ke Dinas PUPR Sarolangun. Ketika dihubungi melalui WhatsApp, Aulia selaku Kabid Bina Marga PUPR, menjelaskan material yang digunakan dalam spesifikasi rigid beton.
“Campuran material semen, pasir dan split, kita akan kroscek ke lapangan. Nanti saya tanyakan PPTK,” ujar Aulia menjelaskan melalui WhatsApp, Selasa(02/09/24).
“Nanti akan saya kroscheck dan konfirm di lapangan lagi dengan PPTK, pengawas lapangan konsultan pengawas dan pihak rekanan pelaksana,” jawab Kabid BM singkat ketika kembali dikonfirmasi ulang, Rabu (04/09/24). (Pen)
Discussion about this post