Surabaya — Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur memaparkan peluang dan potensi investasi yang ada di wilayah Padang Pariaman, pada acara West Sumatera Investment Forum (WSIF) tahun 2024, yang merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar, di Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Rabu (17/07/2024) lalu.
Pada kesempatan itu, Bupati Suhatri Bur menyebutkan bahwa Padang Pariaman merupakan kabupaten yang memiliki infrastruktur lengkap dalam menunjang investasi di Sumatera Barat, sebut saja katanya Padang Pariaman memiliki Bandara Internasional Minangkabau, Pelabuhan Teluk Bayur yang tak terlalu jauh dari Padang Pariaman sebagai aktifitas ekspor impor dan keluar masuk barang, tambah lagi Padang Pariaman juga dilewati jalan tol yang cukup panjang melintasi wilayah Padang Pariaman.
“Ya, Padang Pariaman merupakan daerah kunjungan investasi yang tepat oleh karena itu kita buka peluang seluas luasnya, dan mari berinvestasi di Padang Pariaman,” sebut Suhatri Bur di hadapan Forum WISF Tahun 2024 itu.
Di samping itu, kata Suhatri Bur, mengapa harus berinvestasi di Padang Pariaman, karena Padang Pariaman selain sebagai daerah penyangga dari Ibukota Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Padang Pariaman terletak di jalur lintas Sumatera Barat.
Dia menambahkan Padang Pariaman memiliki potensi investasi yang sangat luar biasa, karena Kabupaten Padang Pariaman merupakan Kabupaten Hamparan yang memiliki kompleksitas, mulai dari pesisir pantai, pulau pulau kecil, potensi pariwisata, hamparan lahan pertanian, perikanan, perkebunan, bahkan wisata religius.
“Kita Punya Anai Land, Pulau Pieh, Kawasan Padang Industrial Park, berbagai Wisata Pantai, Pemandian, kuliner Makam Syah Burhanuddin, dan masih banyak lainnya,” sebut Suhatri Bur.
Mengusung tema “Fostering Sustainable Growth Through Green Investment and Quality Tourism in West Sumatra”, kegiatan ini menghadirkan para investor Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), asosiasi pengusaha dan perusahaan, seperti, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), serta Ikatan Keluarga Minang perantauan dan tokoh perantau minang di Provinsi Jawa Timur dan sekitarnya. **
Discussion about this post