Reportaseinvestigasi.com.JAKARTA – Kegiatan di Vihara Cetiya Permata Dihati yang berada di lingkungan RW 012, Cengkareng Barat ditolak warga. Pasalya, kegiatan yang sering diadakan di vihara tersebut dianggap sudah meresahkan warga sekitar. Melansir okjakarta.com
Dikabarkan, kegiatan di Vihara tersebut ada juga warga luar yang menggunakan mini bus setiap Sabtu. Kegiatan di Vihara pun dianggap bising warga sekitar, terutama warga Cluster Blok C.
Ketika dikonfirmasi ke Hari Wahyudi, Ketua RT 005 setempat bahwa kegiatan yang ada di Vihara tersebut tidak pernah izin.
“Kegiatan di Vihara tersebut tidak pernah ada izin dari kami,” terang Hari.
Begitu juga dengan Ketua RW 012, Johnny Liem, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa dari PTSP dan FKUB Jakarta barat belum pernah memberi izin kepada mereka tapi kenapa bisa jadi vihara?.
“Tidak ada izin sama sekali ke saya untuk acara kegiatan di jalan raya, ujarnya.
Johnny Liem pun menyayangkan hal ini, karena kegiatan di Vihara tersebut mayoritas dari warga luar dan menimbulkan kebisingan ketentraman warga kami.
Seorang warga pun dikonfirmasi ( Bm) bahwa perkumpulan vihara itu membuat kami geram karena berisik sekali dan juga seenaknya menggunakan jalan umum untuk bakar-bakar kertas.
Informasi yang didapat redaksi, dalam pembangunan gedung vihara tersebut pernah disegel, bahkan bangunan tersebut dibangun secara full hingga memakai lahan saluran pembuangan air.
Hal ini pun sudah dirapatkan pihak Kelurahan Cengkareng Barat dan pihak CKTRP Sektor Cengkareng (21/8/20024).
Bahkan, surat penolakan warga yang ditujukan ke Pj Gubernur DKI Jakarta pun dikabarkan sudah dikirim oleh Forum Warga RW 012. Hal tersebut disampaikan Ketua Forum RW 12 Dharmawan Wiguna, bahwa ia pernah di laporkan oleh centiya ke polres Jakarta Barat perihal kegiatan mereka.
Seluruh Warga meminta tidak ada lagi kegiatan tersebut di lingkungan cluster blok C di RW 012, dan ingin izin rumah tinggal tersebut sesuai peruntukannya bukan untuk rumah Ibadah.
Sampai berita ini diterbitkan, Reportaseinvestigasi.com.masih mencari konfirmasi pihak terkait
Red/amr
Discussion about this post