Limapuluh Kota — Deklarasi calon Bupati Limapuluh Kota Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) dan Calon Wakil Bupati Ferizal Ridwan (Feri Buya) Kamis (29/8) berlangsung gegap gempita.
Demikian juga saat kedatangan masyarakat untuk mengantarkan RKN-Feri Buya ke KPU juga di luar ekspektasi panitia deklarasi.
“Alhamdulillah yang datang melebihi ekspektasi dugaan kami selaku panitia, sebelum acara, terkonfirmasi yang akan hadir sekira 4900 masyarakat, namun saat acara yang datang di hari H-nya tanggal (29/8) hari Rabu saat deklarasi, kami catat yang menghadiri sekitar 6500-an orang,” papar Mychael Day Sigit (Sigit), Ketua Pelaksana Deklarasi RKN-Feri Buya.
Selanjutnya Sigit menukuk,
sebelumnya pihaknya sudah persiapkan voucher konsumsi dan baju untuk 5000 warga yang akan hadir, Namun karena yang hadir sekitar 6500-an orang saat deklarasi, panitia berusaha untuk memenuhi kuota, terutama untuk konsumsi.
“Mungkin ada yang terlambat mendapatkan konsumsi, namun dapat kami pastikan tidak ada yang kelaparan apalagi terlantar di acara deklarasi RKN-Feri Buya. Dari pukul 12.00 siang kami sudah membagikan konsumsi dan semuanya kami yakini sudah mendapatkan hingga pukul 13.30, jadi kami tegaskan lagi tidak ada yang dikecewakan,” tukuk Sigit.
Hal tersebut selaras dengan keterangan 16 warga Jorong Palangkitangan Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh yang diframing negatif oleh salah satu oknum di media online.
Gusti Randa (Gusti) dalam keterangan saat dikonfirmasi di kediamannya, Sabtu (31/8) ba’da Dzuhur mengaku tak pernah menyatakan kekecewaan dan tidak pula merasa ditelantarkan, “Kami tidak kecewa dan tidak terlantar,” ungkap Gusti.
Gusti menceritakan, rombongan mereka dari Palangkitangan memang terlambat hadir, namun saat turun dari kendaraan, mereka langsung diberondong dengan pertanyaan oleh seorang lelaki berbaju kotak-kotak, tanpa memperkenalkan diri.
“Karena memang baru saja datang, tentu kami belum makan, saat ditanya, “sudah makan” oleh orang tersebut, lalu kami jawab dengan polos, “belum”,” tukuk Gusti mewakili 16 warga menjelaskan.
Gusti juga menambahkan soal vidio yang beredar di sosmed, mereka tidak pernah memberi ijin untuk mengambil video apalagi menyebarkan, “Kami tidak tau kalau laki-laki tersebut seorang wartawan, karena tidak ada memperkenalkan diri kepada kami,” ucap Gusti.
Gusti juga meminta video viral yang beredar di beberapa platform media sosial untuk segera dihapus, diantaranya dengan judul “Kasihan Kito Caliak Masyarakat Jauah-jauah Datang Lah Dikecewakan” yang diposting Jumat (30/8) di laman TikTok akun Agus Suprianto.
Selain di platform TikTok, ada juga postingan dicurhat shop dengan judul “Diduga Pasangan Calon RKN-Ferizal Ridwan baru pergi mendaftar ke KPU sudah mengecewakan masyarakat”. Dan dipostingan di Instagram oleh Akun supr_i5111 (Agus Suprianto) di hari yang sama, Jumat (29/8) dengan judul “Dugaan Pasangan Calon RKN-Ferizal baru pergi mendaftar ke KPU 50 kota sudah mengecewakan masyarakat”.
“Kami minta video-video bohong itu dihapus karena tanpa seizin kami. Karena itu sudah melanggar hak privasi kami,” imbuhnya.
Terakhir Gusti dan 16 lainnya menyampaikan sakit hati karena postingan-postingan di atas tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya dan membuat kegaduhan. (Bbz)
Discussion about this post