Kota Solok – Dinas Kesehatan Kota Solok melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi program Kesehatan Lingkungan 2024 di Aula Dinas Kesehatan, Senin (19/8).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Hartini, didampingi Administrator Kesehatan Ahli Muda, Despa Widawati.
Hartini menyampaikan monitoring dan evaluasi program kesehatan lingkungan merupakan tempat sharing dan bertukar pikiran untuk menemukan solusi pencapaian target 2025 nanti.
“Kesehatan lingkungan ini merupakan satu dari empat faktor yang mempunyai substansi besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di sisi lain ada faktor lingkungan, faktor prilaku, faktor genetika dan faktor pelayanan kesehatan. Apabila keempat faktor tersebut bisa diatasi, bisa menciptakan situasi menjadi lebih baik sehingga derajat kesehatan masyarakat akan tercapai,” jelas Hartini.
Peserta pertemuan ini terdiri dari Sanitarian atau penanggung jawab program Kesehatan Lingkungan Puskesmas se-Kota Solok. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, penanggung jawab program SKAMRT (Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga), Nofriza Yulida, penanggung jawab program pengelolaan limbah B3, M. Iqbal Rahmansyah, dan penanggung jawab STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), Shinta Oktavia.
Novriza Yulida menjelaskan poin mendasar perbedaan panduan KAMRT 2023 dengan 2024, mulai dari parameternya, quality control, metodologi, kuesioner, besaran sampel, pelaksanaan kalibrasi, update surat acuan pelaksanaan surveilans KAMRT dan agenda terkait.
“Dalam KAMRT ini, kita harus mengetahui bagaimana peran Dinas Kesehatan provinsi dan juga peran Dinas Kesehatan kota/kabupaten. Puskesmas juga berperan penting dalam KAMRT, salah satunya melakukan koordinasi kebutuhan dan melakukan pengecekan kelengkapan alat dan bahan reagensia uji kualitas air secara fisik, kimia, dan mikrobiologi,” tutunya. (Cha)
Discussion about this post