PADANG PARIAMAN – Ada hal mamalukan sekaligus menjadi presenden buruk bagi keberlangsungan dan kemerdekaan pers nasional di daerah Padang Pariaman.
Bukan hanya belenggu bagi kemerdekaan pers saja, namun insiden itu juga menjadi stigma negatif, bagi Pemkab Padang Pariaman dalam menjalankan tatanan birokrasi di era serba reformasi-demokrasi ini.
Insiden memalukan itu terjadi sewaktu peringatan Hari Jadi Kabupaten (HJK) Padang Pariaman ke-187 yang dihelat di lingkungan perkantoran Bupati Padang Pariaman, Paritmalintang pada Sabtu, (11/1/20). Wartawan Okeline.com mendapat bogem mentah oleh oknum preman yang mengaku adik dari Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur.
“Oknum itu mengaku adik dari Wabup Suhatri Bur,” ujar Arman Bachtiar, Minggu (13/1/20).
Arman menekankan, bahwa dirinya hanya menjalankan tuhas dalam menegakan fungsi kontrolnya sebagai insan pers, “Tujuan saya konfirmasi menanyakan dana Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang disalurkan pada seorang anggota DPRD yang sedang aktif kala itu,” tukuknya.
Intinya kala itu, lanjutnya, di saat Suhatri Bur menjabat sebagai ketua BAZNAS, “Suhatri Bur ada menyalurkan dana BAZNAS yang saya nilai salah penyaluranmya. Pasalnya anggota DPRD itu adalah notabenenya sebagai orang yang mampu,” urai Arman.
Namun menurut Arman, Suhatri Bur seakan berupaya menghindar untuk dikonfirmasi. Lalu, dari arah yang tidak diduga, seorang oknum menghalangi dirinya untuk mengkonfirmasi Suhatri Bur.
“Lalu ada oknum yang mencoba menghalang-halangi saya. bukan itu saja, kerah baju saya dicekik beruntung banyak orang di situ, namun satu pukulan sempat saya terima,” terang wartawan media online asal Riau ini.
Masih menurut Arman, kejadian tragis yang terjadi pada dirinya Sabtu (11/1/20), diduga terjadi karena Suhatri Bur tidak puas dengan berita dia buat tentang BAZNAS, “Termasuk saya getol menyoroti gizi buruk ditemukan di sejumlah tempat di Padang Pariaman,” ulas Arman.
Dari pengamatan media, wartawan okeline.com perwakilan Sumbar ini belakangan gencar mengkritisi kebijakan pemerintah daerah setempat. Dia getol menyuarakan soal kemiskinan, kesehatan, terlebih soal kasus korupsi yang membawa sederet nama pejabat dan kepala daerah ataupun kroninya.
Sementara itu, anggota DPRD Padang Pariaman Heppy Neldy ketika dimintai keterangannya mengenai aktivitas Arman, dia mengakui, bahwa Arman sering diajaknya ke lapangan menemani dirinya melakukan kunjungan terhadap warga Padang Pariaman yang terkena gangguan kesehatan kronis yang butuh pengobatan dan bantuan dari pemerintah.
“Arman sering saya ajak menemani saya meliput kondisi lapangan, melihat warga Padang Pariaman yang terkena ganguan kesehatan soal gizi buruk, stunting, dan warga miskin yang sangat tidak mampu. Bahkan dia juga yang memberikan informasi pada saya agar nasib masyarakat tersebut diperhatikan,” papar Ketua Gerindra Padang Pariaman ini. (IDM)
Discussion about this post