Oleh : Hasneril, SE
Teka-teki dalam sebuah kehidupan, yang sadar atau tidak sering timbul di dalam pikiran kita, salah satunya ialah tentang Rezki.
Jika kita sadari bahwa Allah-lah yang mengatur seberapa banyak rezeki kita hari ini dan esok, tidak lah kita akan lalai dari perintahNya.
Berdasarkan hal tersebut, penulis punya sedikit pengalaman untuk berbagi dengan pembaca. Langsung saja, memang terbilang orang yang tak bisa diam. Dalam mengisi hari-hari kosong berbagai usaha di geluti yang pastinya tetap berpegang dengan kata halal.
Sebagai pegawai tetap pastinya penulis tidak kekurangan. Namun jiwa dagang selalu mengajak untuk tetap berusaha, dari pada menghabiskan hari dengan yang tidak bermanfaat, disini penulis menekuni berbagai jualan seperti tanah, botol minuman,celana, baju Ayo ke Agam dll dan juga jadi pedagang musiman diwaktu mau lebaran. Alhamdulillahnya, Rezki Allah itu selalu ada apalagi untuk kita yang selalu berusaha dengan tidak lupa juga berdoa.
Memang benar, cari rezeki memang mudah, tapi cari rezeki yang halal butuh kesabaran, butuh doa yang tulus dan selalu bersyukur pada Allah setiap rezeki yang didapat menjadi kunci keberkahan dalam pemanfaatannya.
Hal yang lebih penting, Jangan pernah iri atau dengki dengan rezeki yang di dapat orang lain. Banyak sedikitnya rezeki yang didapat baiknya disyukuri saja, jangan kita terbawa nafsu dunia sampai-sampai melakukan berbagai cara, halal dan haram tidak jadi patokan yang penting rezeki.
Rezeki yang sibuk dicari sudah ada jalannya, untuk cepat rezeki itu berpisah, karena apa karena keberkahan itu tidak ada, boleh lihat kadang rezeki si A 1 rezeki si B ada 10 , yang si A tetap tenang dan tidak pernah berkeluh kesah, si A tenang dan bahagia dengan rezeki walaupun hanya 1, dia tidak terlalu ambisi dengan rezeki yang jelas halal walaupun hanya 1 tapi itulah rezeki yang berkah itu yang dia cari.
Sedangkan si B punya rezeki 10
tapi dia tetap gelisah dan sibuk ingin mencari rezeki, semua yang ia lakukan berpatokan dengan uang, hidupnya tidak tenang itu pertanda hidup sudah tidak ada keberkahan, bisa jadi itu bukan haknya yang ia dapatkan.
Sering juga dalam kehidupan kita sehari-hari yang jadi permasalahan dikalangan manusia sekarang adalah mereka lebih memilih menunggu rezki itu datang sendiri tanpa harus menjemputnya, bahkan mereka lebih memilih kepentingan pribadi mereka ketimbang menjemput rezeki yang sudah ada didepan mata.
Tak ayal juga mereka lebih mencari cara yang cepat ketimbang cara yang bersusah-susah dalam mencapainya, alias bahasa sekarang nya maunya yang instan saja.
Tapi hakekatnya, seorang muslim harus tetap sadar, bahwa kehidupan dunia hanya sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan dunia adalah tempat tinggal sementara yang kita lewati sebelum sampai pada kehidupan yang kekal abadi. Oleh karena itu, ketika mencari rezeki maka carilah dengan secukupnya, karena rezeki yang halal akan membawa keberkahan dunia dan akhirat.
Rezeki yang kamu dapat belum tentu itu untukmu semua bisa jadi rezeki orang lain yang masuk melalui kamu, bahagialah kamu yang Allah berikan rezeki yang halal dan rezeki itu kamu salurkan pada orang lain yang rasanya sangat membutuhkan uluran tanganmu.
Rezeki yang telah diberi Allah tidak mutlak akan bersamamu untuk selamanya. Karena bukan kamu pemilik sejatinya. Itu hanya dititipi. Apakah itu keluarga, harta benda, uang, kesehatan, bahkan nyawamu sendiri pun di luar kuasamu.
Sedikit mengingat, saya pernah kehilangan sebuah sepeda motor diwaktu shalat subuh, tapi karena itu masih rezeki beberapa bulan kembali ketangan penulis setelah yang mengambil di tangkap pihak yang berwajib, itulah rezeki, sejauh apapun dia pergi kalau hak kita pasti kembali, kita harus yakin itu, Kuasa Allah adalah segalanya, maka kita sebagai hamba perbanyaklah berdoa dan menjaga rezeki yang halal, agar kehidupan kita dipenuhi dengan keberkahan.
Discussion about this post