PESISIR BARAT — Dalam nota pengantar keuangan atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024, di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Pesisir Barat yang disampaikan Wakil Bupati, Zulqoini Syarif terdapat perubahan dari APBD yang telah diputuskan baik dari sektor pendapatan maupun di sektor pembelanjaan dan pembiayaan.
Dalam sektor Pendapatan seperti Pendapatan Daerah yang awalnya Rp.909.473.419.916, bertambah sebesar Rp.103.966.603.105,79, sehingga menjadi Rp.1.013.440.023.021,79 terdiri dari Pertama, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang awalnya sebesar Rp.84.462.363.695, bertambah sebesar Rp.38.555.240.605,79 menjadi sebesar Rp.123.017.604.300,79. Kedua, pendapatan transfer semula sebesar Rp.809.920.942.076 bertambah sebesar Rp.65.411.362.500 menjadi sebesar Rp.875.332.304.576. Ketiga, lain-lain pendapatan daerah yang sah tetap sebesar Rp.15.090.114.145.
Sementara disektor pembelanjaan, Wakil Bupati memaparkan, terkait belanja yakni belanja daerah semula Rp.913.718.174.916, bertambah sebesar Rp.102.963.969.382 menjadi sebesar Rp.1.016.630.144.298 terdiri dari pertama, belanja operasional yang awalnya Rp.663.690.310.313 bertambah sebesar Rp.29.206.627.682 sehingga menjadi Rp.692.896.937.995. Kedua, belanja modal awalnya sebesar Rp.89.415.413.678 bertambah sebesar Rp.73.705.341.700 menjadi sebesar Rp.163.120.755.378.
Sedangkan belanja tidak terduga tidak mengalami perubahan yakni tetap sebesar Rp.6.945.750.000, Sementara belanja transfer semula sebesar Rp.153.666.700.925 bertambah sebesar Rp.52.000.000 menjadi sebesar Rp.153.718.700.925.
” Dengan demikian total pendapatan sebesar Rp.1.013.440.023.021,79 sementara total belanja sebesar Rp1.016.630.144.298, maka defisit sebelum pembiayaan adalah sebesar Rp.3.242.121.276,21,” papar Wakil Bupati, Zulqoini Syarif, Kamis 01 -8 – 2024.
Sedangkan terkait pembiayaan daerah. Pertama, penerimaan pembiayaan daerah semula sebesar Rp.6.744.755.000 turun sebesar Rp1.002.633.724 sehingga menjadi sebesar Rp5.742.121.276. Kedua, pengeluaran pembiayaan daerah tetap sebesar Rp2,5 Milyar digunakan untuk penyertaan modal daerah pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sehingga terdapat surplus pembiayaan sebesar Rp.3.242.121.276,21 yang digunakan untuk menutupi defisit anggaran belanja diatas. “Sehingga Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) tahun anggaran berkenaan menjadi sebesar Rp.0,” pungkas Wakil Bupati, Zulqoini Syarif. (TAUFIK)
Discussion about this post