Bukittinggi — Sebanyak 75 orang peserta dari 5 sekolah dari SMA/SMK sederajat se-Kota Bukittinggi, Rabu (31/7) pagi di Taman Panorama Ngarai Sianok mengikuti School Goes to Geopark yang diadakan Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi.
Bertindak sebagai narasumber; Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar Dian Hardiansyah, ST, MT, Ketua BP Geopark Ngarai Sianok Ahmad Fadlhy, ST, MT. Kegiatan juga ditinjau langsung Bapelitbang Propinsi Sumbar.
Kegiatan lain dengan melakukan tracking menyusuri Lobang Japang dan membuat conten video dari masing-masing peserta hadir.
Acara School Goes to Geopark mengambil tema “Melestarikan Bumi Mensejahterakan Kota Bukittinggi”, sekaligus dimaksudkan strategi pengembangan UNESCO Global Geopark/UGG, sekaligus sejalan dengan Pengembangan Taman Bumi/Geopark sesuai Perpres No. 9/2019 melalui konsep Geopark Integrasi 3 Pilar Komponen Alam.
Menurut Walikota Bukittinggi menjelaskan, keikutsertaan pelajar pada School to Go Geopark memberikan stimulus yang diharapkan bisa menjadi duta untuk menularkan virus positif, agen, promotor, influencer, dan secara otomatis bisa mempopulerkan kota ini.
“Dengan nilai jual yang dimiliki harus exsted menjelaskan keberadaan Geopark pada pengunjung datang, sehingga memberikan pengembangan pariwisata, tentunya memberikan tambahan penghasilan ekonomi bagi orangtua dan masyarakat,” ulas Erman.
Bahkan ini harus dijadikan wawasan dibayar atau tanpa diminta dalam pengembangan kemajuan Geopark harus bisa menjadi sub system.
Dian Hardiansyah, ST, MT selaku Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar melihat kurang diminatinya Geopark/Taman Bumi dikunjungi diantaranya disebabkan kurangnya sosialisasi, sehingga perlu dimasukkan ke dalam kurikulum mata pelajaran di sekolah pada satuan jenjang pendidikan di Sumbar khususnya di Kota Bukittinggi.
Keberadaan Geopark Ngarai Sianok, tambahnya, sudah masuk ke dalam Geopark Nasional dan bisa menjadi pemahaman bagi masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi Rofie Hendria,S.STP.MSi menyebutkan ingin menaikkan dan meningkatkan status menjadi UGG Geopark Ngarai Sianok, sekaligus menunjang kepariwisataan di dalamnya ada sarana edukasi, konservasi serta mensejahterakan masyarakat itu sendiri.
Disebutkan bahwa dari School Goes to Geopark lebih diarahkan memberikan pemahaman terhadap murid/siswa yang ada di Bukittinggi akan pentingnya Bumi bagi kelangsungan pariwisata karena terletak di pinggir lempeng dan banyak bencana.
Namun di balik itu terdapat keberkahan dimana alam terbentuk dari Ngarai Sianok, maka dari itu berikan pemahaman sehingga kedepannya diharapkan bisa menjadi duta bisa memahami apa itu taman bumi Geopark dan kepariwisataan.
Geopark Nasional Ngarai Sianok Maninjau ditetapkan 39 November 2018 Kemenkomaritim RI yang secara administratif berada di Kab Agam dan Kota Bukittinggi dengan luas area 1.122,5 Km2.
Di akhir kegiatan dilakukan penandatangan MOU antara Pemko Bukittinggi dengan IAGI Sumbar dan BP Geopark Ngarai Sianok. (Pon)
Discussion about this post