Tanah Datar – Perdana di tahun ini, melalui ‘Media Visit’ Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Sumatera Barat menggelar kegiatan sosialisasi untuk menyampaikan program-program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada, Rabu (31/7) pagi, bertempat di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar.
Program-program tersebut meliputi:
1. Program Sekolah Penggerak
2. Kurikulum Merdeka
3. Markas, Arkas, dan SIPlah
4. Chromebook dan Akun belajar.id
5. Rapor Pendidikan dan PBD Satuan Pendidikan
6. Rapor Pendidikan dan PBD Pemerintah Daerah
7. Kemitraan Daerah
8. Asesmen Nasional
9. Publikasi dan Komunikasi
10. Transformasi Regulasi
11. Transisi PAUD-SD
12. Transformasi Pembelajaran
13. Gerakan Sekolah Sehat
14. Transformasi Pendidikan Khusus
15. Analisis Data
Tujuan dari kegiatan ini adalah menjalin kerjasama dan melakukan sosialisasi dengan media lokal di Sumatera Barat dan 19 kabupaten/kota. Pada kesempatan tersebut, pihak BBPMP juga menyampaikan program-program yang telah terlaksana, program yang akan dilaksanakan, serta capaian program.
Dr. Muslihuddin, Kepala BBPMP Sumbar, hadir diwakili Dr. Wisma Endrimon, seorang perencana ahli madya, dan Dr. Radius, seorang penelaah teknis kebijakan, memberikan penjelasan mengenai berbagai program prioritas Kemendikbudristek tersebut.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar, Inhendri Abas. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk menyukseskan program-program prioritas yang diusung oleh Kemendikbudristek.
Sebanyak 25 episode Merdeka Belajar juga dibahas dalam kesempatan tersebut. Salah satu episode yang dibahas adalah episode 3 terkait penyaluran dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dalam episode ini disampaikan bahwa penyaluran dana BOS langsung ke rekening sekolah, penggunaan dana BOS lebih fleksibel untuk sekolah, nilai satuan BOS meningkat, dan pelaporan dana BOS diperketat agar lebih transparan dan akuntabel.
Dr. Wisma Endrimon meminta agar media dapat mengawasi sekolah-sekolah seperti SD dan SMP agar tidak ada yang melakukan pungutan liar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua dana yang diterima sekolah digunakan sesuai peruntukannya demi peningkatan mutu pendidikan.
“Jumlah dana bos hari ini, SD itu adalah Rp900.000,- siswa/tahun. SMP Rp1.100.000,- siswa/tahun. SMA Rp1.500.000,- siswa/tahun, harusnya SD dan SMP tidak boleh lagi melakukan pemungutan. Harusnya dengan anggaran segitu, sudah cukup,” terang Dr. Wisma Endrimon.
Seterusnya Dr. Wisma berharap, dengan kegiatan tersebut sinergi antar BBPMP Sumbar dengan media dapat terus terjalin.
“Harapannya tentu komunikasi, dan koordinasi kita dengan media bisa terbangun dan terjalin dengan baik, kemudian tentu jujur, kita berharap media bisa membantu mempromosikan, mensosialisasikan, semua kebijakan kementerian itu kepada masyarakat luas,” tutupnya.
Capaian dari digelarnya acara ini adalah terjalinnya kerjasama dengan media lokal, serta terbentuknya jejaring komunikasi dan publikasi dengan media lokal dalam grup jaringan komunikasi program-program prioritas BBPMP Sumbar (Jarkom Protas BBPMP Sumbar).
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semua pihak dapat bersinergi dalam mendukung pelaksanaan program-program yang telah dirancang demi kemajuan pendidikan di Tanah Datar. (Spa)
Discussion about this post