Bukittinggi — Penanganan polio terus dilaksanakan di Kota Bukittinggi. Salah kegiatannya dilakukan oleh Puskesmas Tigo Baleh beberapa waktu lalu. Kegiatan Podcast dengan Topik “Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahap 2 Tahun 2024”.
Pada Posdcast untuk perdana tersebut menghadirkan Narasumber; Pengelola program imunisasi Ade Sri Wahyuni,A.Md, Keb dan Pengelola Program Promkes/Host Reni Elwiza, A.Md.Keb, SKM yang menyampaikan asal mula timbulnya Virus Polio dapat menyebabkan kelumpuhan secara mendadak dan kecacadan seumur hidup bahkan kematian akibat kelemahan pada otot pernapasan.
Menurutnya, polio sangat berbahaya dan bisa menular pada anak yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit polio, Sekali anak terkena polio justru tidak bisa disembuhkan dan diobati namun bisa dicegah dengan cara pemberian imunisasi polio.
“Hampir 90 persen yang terinfeksi tidak mengalami gejala ringan seperti; Sakit tenggorokan, demam, mual, kelelahan, sakit kepala, kekakuan pada leher, nyeri pada anggota badan dan nyeri perut,” ujar Ade.
Disebutkan bahwa anak terjangkiti polio bisa alami kelumpuhan dikarenakan virus polio dapat menyerang saraf pusat manusia, apabila yang diserang ada saraf motorik (alat gerak) manusia bisa lumpuh layu tiba tiba
Sebagaimana dikutip dari KBRN RRI, kasus polio paling banyak terjadi anak dibawah usia 5 tahun, namun polio dapat terjadi pada semua usia.
Adapun penyebaran virus polio dapat terjadi masuk kedalam tubuh melalui mulut, lewat air atau makanan tercemar kotoran/tinja yang mengandung virus polio, maka dari itu bagi masyarakat memiliki Balita segera berikan vaksinasi polio (4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik) lengkap.
Bahkan imunisasi polio tetes sangat aman, lebih dari 250 juta polio tetes telah diberikan pada 15 juta anak terdapat di Aceh, Sumatera, Jakarta, Jateng, Jatim dan Sleman (DIY) dan itupun tidak ada kejadian efek samping yang membahayakan diketemukan dan penggunaannya telah disetujui Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan di Indonesia telah disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),” tutup Reni. (Pon)
Discussion about this post