Jabatan tinggi, pendidikannya pun tinggi. Namun kesehariannya bertolak belakang dengan background yang melabeli ketinggian status sosialnya itu.
Kesan sederhana lebih dominan dalam kesehariannya. Dan memang, sejak pernah mengenalnya (awal th. 2000-an), sosok dr. Yong Marzuhaili, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping ini, sudah saya cap sebagai dokter muda nan rendah hati.
Dan kemaren, “dokter masyarakat Pasaman” ini kembali viral, setelah Dia dengan tulus membantu pengobatan seorang pasien miskin dari pelosok Kabupaten Pasaman, di rumah sakit yang tengah dipimpinnya.
Adalah Rusni (56 th), warga Batu Kambiang, Jorong Tigo Koto, Nagari Silayang, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan yang teramat kurang mampu, tengah menderita penyakit nyeri tulang belakang.
Wanita malang ini kemudian berobat ke Puskesmas Silayang. Namun semakin hari, penyakitnya kian parah, sampai-sampai ia tidak mampu lagi berdiri.
Namun pengobatan di Puskesmas Silayang tidak berjalan selayaknya, lantaran kartu KIS Rusni tidak bisa diaktifkan pihak Puskesmas, akibat sinyal internet ‘mago-mago tarida’ (hilang-hilang timbul) di Silayang, kata orang puskesmas
Akhirnya Rusni dirujuk ke RSUD Lubuksikaping, sebagai pasien tanggungan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Namun nasib mujur masih jauh dari wanita malang ini. Kartu KIS miliknya tidak juga laku (aktif) di RSUD.
“Alhamdulillah, ibu mertua saya akhirnya dapat dilayani di RSUD, setelah direktur rumah sakit mengambil sikap bijaksana, mengedepankan sisi kemanusiaan. Jika tidak, entah bagaimana nasib mertua saya” tutur Gusri, menantu Rusni.
Dalam percakapan “by phone” dengan dokter Yong, Jumat (3/1), disebutkan bahwa pasien Rusni masuk ke RSUD pada hari Selasa (25/12/19) dan sudah diperbolehkan pulang hari Kamis (27/12/19) kemaren
“Tolong jangan dibesar-besarkan Bang. Itu hanya bentuk komitmen saja. Yang penting pasien berobat dulu. Tentang masalah lain-lain termasuk biaya yang timbul, itu urusan belakangan,” ujar dokter Yong.
Disampaikannya, sebagai bagian dari pemerintah, Dia tidak ingin hal serupa terjadi di kemudian hari.
“Nanti kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, dan saya berharap masalah serupa tidak terulang lagi, dan ada solusi permanen untuk hal ini,” harap dokter Yong, dokter masyarakat Pasaman ini, menyudahi.R/B
Discussion about this post