Tanah Datar- Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga korban banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar dengan membantu biaya pendidikan dan membangun kembali surau yang hanyut diterjang banjir di Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum.
Rombongan MA RI yang dipimpin oleh Ketua Kamar Tata Usaha Negara Prof. DR. H. Yulius, SH.MH bersama istri dan hakim lainnya, disambut oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra beserta istri, Forkopimda, pimpinan OPD, Camat dan Wali Nagari Parambahan, Mantan Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma, dan ratusan masyarakat setempat pada Sabtu (6/7) siang.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Yulius menyampaikan keprihatinannya terhadap bencana banjir bandang yang mengakibatkan banyak rumah hanyut, termasuk surau tempat beribadah masyarakat.
“Kami, keluarga besar Mahkamah Agung RI, turut prihatin atas bencana banjir bandang di Tanah Datar. Setelah menerima informasi bahwa ada surau yang hanyut di Nagari Parambahan, kami berniat untuk membangun kembali dengan biaya yang berasal dari donasi bersama hakim-hakim Indonesia. Kami berkoordinasi dengan pimpinan daerah dan Wali Nagari, dan alhamdulillah, hari ini kami hadir untuk meletakkan batu pertama pembangunan kembali surau ini,” ungkapnya.
Prof. Yulius menambahkan bahwa pembangunan surau ini, berdasarkan RAB, memerlukan biaya sekitar Rp 165 juta, ditambah kelengkapan seperti karpet, sistem suara, taman, dan lainnya, dengan total biaya Rp 200 juta.
“Hari ini kami serahkan langsung biaya pembangunan Surau Tigo Batur sebesar Rp 200 juta kepada Wali Nagari untuk segera dibangun,” katanya.
Selain itu, MA juga membantu tabungan biaya pendidikan bagi sekitar 120 anak korban banjir bandang, masing-masing menerima Rp 1 juta, serta tas sekolah dan 50 mukena dari Dharmayukti Karini.
Prof. Yulius juga memberikan bantuan kepada seorang anak korban banjir yang hafal surat As Sajadah untuk diberangkatkan umrah bersama keluarganya. Anak tersebut adalah Ilyas Awalludin, siswa kelas 8 MTsN 6 Batusangkar, anak dari pasangan Awalludin dan Nuryasni.
MA juga memberikan bantuan uang tunai kepada petani penggarap lahan di Nagari Baringin, Lima Kaum, dan Nagari Cubadak yang terdampak banjir bandang.
Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada keluarga besar MA RI dan hakim Indonesia beserta jajaran yang telah membantu warga Tanah Datar pasca-banjir bandang.
“Kami pemerintah daerah Tanah Datar menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuannya. Ini menambah semangat bagi kami. Dengan dibangunnya Surau Tigo Batur, tentunya ini akan menambah semangat warga kami untuk beribadah. InsyaAllah, surau ini nantinya akan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya,” kata Bupati.
Eka juga berharap agar masyarakat Nagari Parambahan, khususnya warga Jorong Tigo Batur, senantiasa meramaikan surau dengan shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan.
“InsyaAllah, dari surau ini akan lahir para hafiz dan hafizah, agar pahalanya terus mengalir kepada yang membantu dan kepada pemilik lahan yang telah bersedia menghibahkan tanahnya,” tambahnya.
Eka juga menambahkan bahwa dengan adanya surau ini, diharapkan semangat beribadah warga yang ada di sekitar surau semakin meningkat. Dia juga mengajak warga untuk selalu bersyukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
“Allah masih sayang kepada kita semua dengan ujian dan cobaan yang diberikan kemarin. Mari kita selalu mendoakan orang-orang yang telah memberikan bantuan dan menghibahkan tanahnya untuk surau ini,” pesannya.
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat setempat, Miswardi Jalinus. Atas nama seluruh warga Parambahan, khususnya Jorong Tigo Batur, ia menyampaikan terima kasih kepada MA RI yang telah berniat untuk membangun kembali Surau Tigo Batur yang hanyut akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.
“Kami masyarakat Parambahan sangat gembira dan terharu MA RI membangun kembali Surau Tigo Batur yang sebelumnya hanyut terbawa arus banjir bandang yang telah berusia 30 tahun tersebut. Semoga semua amal kebaikan dan ibadah kita diterima oleh Allah SWT, dan insyaAllah kami akan memanfaatkan surau ini dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Miswardi menambahkan bahwa pembangunan surau ini berada di atas lahan seluas 23 x 15 meter, dan lahan ini milik kaum kami, dengan harapan nantinya lahir anak-anak yang hafiz Alquran, karena kami bertekad hidup tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik, tutupnya dengan tulus menghibahkan tanah tersebut. (Spa)
Discussion about this post