Pasaman,R.Investigasi– Lantaran tidak kunjung terima gaji sejak bulan Januari 2019, akhirnya puluhan guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Nagari Pauah, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, meradang.
Dengan perasaan kesal, para guru PAUD se Kenagarian Pauah tersebut “mendemo” Kantor wali nagari yang berada di jantung kota pusat pemerintahan Kabupaten Pasaman itu, Senin (30/12).
Ketua Gugus Paud Nagari Pauah, Ria Agustin kepada wartawan menyebutkan, bahwa hingga hari terakhir tahun 2019 ini, tidak ada juga kejelasan dari pihak wali nagari Pauah, tentang kapan gaji mereka akan dibayarkan.
“Ada 27 orang guru dari tujuh Paud se Nagari Pauah, Kecamatan Lubuk Sikaping yang tak dibayarkan gajinya sejak Januari 2019,” ujar Ria.
Ria Gustin mengaku, pihaknya sudah berkali-kali mendatangi Kantor Wali Nagari Pauah, guna mempertanyakan masalah ini, namun hingga penghujung tahun sekarang, para guru PAUD masih tetap diberi harapan palsu,
Akibat merasa terus dipertele-tele, akhirnya puluhan guru PAUD tersebut “menyerbu” kantor wali nagari di jalan Sudirman, Lubuksikaping.
“Tapi setelah kami mendatangi kantor wali nagari tersebut, ternyata tidak satu pun pejabat nagari ada di tempat. Wali Raymond Andesta maupun sekna nya, tidak berada di kantor. Kemana mereka berdua pergi, tidak ada stafnya yang tahu,” ungkap Ria.
Mendapati kondisi demikian, sudah tentu membuat guru PAUD tersebu semakin kesal, bercampur sedih.
“Kemana nurani mereka, sampai begitu tega membiarkan nasib kami seperti ini. Sudah satu tahun mengabdi, namun gaji kami tidak dibayarkan sepersenpun,” ujar para guru itu sedih.
Namun Ria mengaku, pihak guru PAUD tidak tahu apa gerangan yang membuat Wali Nagari Pauah tidak kunjung mencairkan gaji mereka.
Dari kalkulasi para guru, jumlah gaji yang tidak dibayarkan, mencapai puluhan juta rupiah.
“Guru ada 27 orang, rata-rata digaji sekitar Rp300 ribu per-orang. Berarti ada Rp.97, 2 Juta gaji yang tidak dibayarkan pihak Nagari Pauah, selama tahun 2019 ini,” sebutnya.
Pihak guru PAUD berharap, Pemda Pasaman segera turun tangan menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kepada Wali Remon Andesta, kami minta agar bertanggung jawab untuk membayarkan hak kami para guru. Dan kepada Bupati Pasaman Yusuf Lubis, diharap segera turun tangan menyelesaikan masalah ini,” ujar Ria, mewakili teman seprofesinya. B/R
Discussion about this post