Lampung Barat — Di momen hari Idul Adha tahun 1445 hijriyah (2024) ini, Ketua Dewan Pengurus Masjid Jami’ Babussalam Pekon (Desa) Hanakau Kecamatan Sukau Lampung Barat, M. Taufik Ali mengajak seluruh masyarakat khususnya yang ada di Pekon Hanakau untuk meneladani akhlak dan perilaku Nabiyulloh Ibrohim dan Nabiyulloh Ismail Alaihi Salam.
“Atas nama pribadi maupun sebagai Ketua Dewan Pengurus Masjid Jami’ Babussalam saya mengajak seluruh masyarakat agar memanfaatkan momen hari raya qurban untuk meneladani akhlak dan perilaku Nabiyulloh Ibrohim dan Nabiyulloh Ismail Alaihi Salam dalam berqurban demi mewujudkan Hanakau yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Hal itu disampaikan Bang Tofik, sapaan akrab dari M. Taufik Ali saat melaksanakan rangkaian ibadah sholat Idul Adha yang dipusatkan di Masjid Jami’ Babussalam Pekon Hanakau pada, Senin 17/6/2024 pagi.
Dalam momentum hari raya Idul Adha itu Jama’ah Masjid Jami’ Babussalam juga mendistribusikan daging hewan qurban pada 450 mustahik dhuafa yang tersebar di Pemangku (Dusun) Hanakau 1 dan 2, serta sebagian mustahik dhuafa yang ada di pemangku tetangga yakni Pemangku Sumbersari dan Parda Suka Makmur.
Pada Hari Raya Idul Adha tahun 1445 H ini, pengurus Masjid Jami’ Babussalam menerima penyerahan hewan qurban berupa 2 (dua) ekor sapi dengan bobot kurang lebih 300 kg berupa daging serta 11 ekor kambing. Serah terima hewan qurban tersebut dilakukan secara simbolis antara jama’ah yang berqurban yang diwakili antara lain, H. Saripudin Yursan, Adam, Misroni, Karyo Utomo, Mahmudin dan Hadi dengan Ketua Pengurus Masjid, M.Taufik yang didampingi Ustad Abdul Kholiq dan Ketua Panitia Pelaksana Qurban, Agusnik, usai kegiatan do’a bersama di pelataran Masjid Jami’ Babussalam, Senin 17-6-2024.
Haji Saripudin mewakili rekan-rekannya yang lain berharap hewan qurban yang diserahkan tersebut dapat bermanfaat bagi penerimanya.
Sementara Ustadz Abdul Kholiq dalam momentum serah terima hewan qurban itu mengajak jama’ah untuk menjadikan momentum sejarah Nabi Alloh Ibrohim Alaihisalam di masa lampau untuk dijadikan pijakan, dalam membangun kesadaran ummat Islam tentang pentingnya nilai-nilai yang terkandung didalam makna qurban itu, di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Untuk itu, mari kita jadikan momentum sejarah Nabiyulloh Ibrohim di masa lampau, untuk berpijak membangun kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam qurban di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, guna menjadikan Hanakau yang lebih baik dan maju saat ini dan di masa yang akan datang,” ajaknya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pengurus Masjid Jami’ Babussalam Hanakau, M. Taufik Ali menjelaskan dan berharap melalui penyerahan hewan Qurban itu ummat Islam dapat memaknai arti dan hakekat dari keikhlasan itu sendiri.
“Kita berharap melalui penyerahan hewan Qurban ini ummat Islam dapat memaknai arti dan hakekat dari keikhlasan itu sendiri,” harap Bang Taufik.
Ibadah Qurban merupakan bentuk solidaritas sosial yang kuat terhadap sesama umat manusia. “Sebab, saat seseorang melaksanakan Qurban, mereka tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi, tetapi juga berbagi dengan sesama,” lanjutnya.
Hewan qurban yang disembelih akan dibagikan pada yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang terpinggirkan dalam masyarakat.
Melalui tindakan ini, ibadah qurban memperkuat ikatan sosial antara sesama manusia dan membantu mengurangi kesenjangan sosial.
“Hal ini mengingatkan kita untuk tidak egois dan memperhatikan kebutuhan orang lain di sekitar kita, sehingga mampu menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan adil,” tutup Bang Taufik. (TAUFIK)
Discussion about this post