Senja hampir saja tiba. Kala kapal cepat Mentawai Fast merapat di bibir dermaga Tua Pejat, Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Para penumpang merengsek turun. Kami rombongan Dinas Kominfo Pesisir Selatan, juga ancang-ancang mengemasi barang. Cepat-cepat hendak menginjak daratan Mentawai. Maklum ini perdana melawat ke Bumi Sekirei, negeri di tengah Samudera Indonesia.
Sensasi kali pertama berkunjung ke tempat manapun pasti terasa berbeda, dan tercipta rasa dan nuansa khas, dan tiap orang pasti berbeda pula.
Bagi, tim Dinas Kominfo Pesisir Selatan, agenda Rapat Koordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika se – Sumatera Barat yang digelar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, tentu kami sambut dengan antusias, mengingat Mentawai adalah jiran Kabupaten Pesisir Selatan. Hanya dibatasi laut.
Walau banyak narasi yang beredar terkait potensi gempa dan tsunami yang menyurutkan nyali untuk datang berlayar ke sana.
Tapi, setelah menginjakan kaki di Mentawai, dari perjalanan laut yang tenang selama 4 jam, rasanya, cerita-cerita dan narasi seram tentang Mentawai hanyalah ilusi belaka.
Toh, di manapun kita berada, di darat luas, ataupun di pulau seperti Mentawai jauh di tengah-tengah samudera, rasanya sama saja, karena itu tak ada yang perlu dirisaukan.
Dermaga Tua Peijat, berada di teluk yang dipagari oleh pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sore itu, dari jauh terlihat mega merah berarak di sepanjang cakrawala. Sore yang cerah menyambut kami. (*)
Discussion about this post