PADANG – Pemerintah Kota (Pemko) Padang berkomitmen mendukung Industri Kecil Menengah (IKM) daerah tersebut melalui kebijakan yang pro terhadap industri lokal.
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar menyebut bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pihaknya akan berupaya lebih banyak menggunakan produk-produk yang diproduksi oleh IKM Kota Padang.
“Pemanfaatan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah bukan hanya sebuah kebijakan administratif tapi juga sebuah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional dan daerah kita, khususnya Kota Padang. Mahal-mahal sedikit asal orang Padang yang bikin kita beli,” ujar Andree Algamar saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Bimtek Pendaftaran Sertifikasi Fasilitasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Industri Kecil di Rocky Hotel, Rabu (22/05/2024).
Melalui kebijakan pro produksi lokal Padang, pihaknya juga berupaya melakukan penyederhanaan proses pengadaan barang dan saja.
“Karena itu, produk bapak ibu pelaku IKM harus dimasukkan ke dalam e-katalog Kota Padang. Kalau tidak masuk ke e-katalog ya apa yang mau kita klik untuk dibeli. Produk-produk yang punya nilai TKDN tinggi akan lebih kita diutamakan,” ujar dia.
Andree Algamar juga mendorong pelaku IKM terus berinovasi dalam menciptakan produk barang dan jasa. Yang tidak kalah penting adalah memastikan kualitas dari produk yang dihasilkan tersebut senantiasa dijaga dan dikontrol.
Dia memastikan bahwa pelaku usaha tidak perlu takut berbisnis dengan pemerintah karena Pemko Padang sudah menggunakan kartu kredit pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa.
“Jadi itu sistemnya setelah belanja langsung dibayar. Jadi tidak ada pemerintah belanja produk IKM tapi bayarnya baru enam bulan kemudian. Kalau ada yang seperti itu langsung laporkan ke saya,” tegas Andree.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Ferry Erviyan menyebut bahwa kegiatan kali ini diikuti sebanyak 45 pelaku IKM se-Kota dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
“Melalui kegiatan ini kita ingin memberikan pemahaman kepada pelaku IKM terkait pentingnya sertifikasi TKDN. Setelah kegiatan ini nanti, satu IKM minimal bisa mensertifikatkan satu produknya,” kata Ferry. (Taufik/Charlie)
Discussion about this post