PESSEL – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, menyalurkan bantuan terhadap korban yang terdampak bencana alam galodo dan tanah longsor yang menerjang sebagian wilayah di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang beberapa waktu lalu.
Bantuan tesebut diserahkan Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar diwakili Sekda Mawardi Roska, didampingi sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat pada Sabtu (18/5/2024).
Bantuan untuk Kabupaten Agam, diserahkan Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska di posko tanggap darurat Simpang Bukik Kubang Koto Duo Koto Panjang yang diterima langsung oleh Sekda Agam Edi Busti.
Sementara itu, bantuan untuk Kabupaten Tanah Datar diterima oleh Sekda setempat Iqbal Rama Dipayana di Posko Tanggap Darurat sebelah rumah dinas bupati setempat.
Sedangkan bantuan untuk Kota Padang Panjang diterima oleh pejabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang Soni Budaya Putra di posko BNPB.
Mawardi Roska menjelaskan bantuan untuk Kabupaten Agam, selain bantuan berupa makanan, pakaian dan ikan kering, juga memberikan uang tunai senilai Rp15 juta rupiah.
Lalu di Kabupaten Tanah Datar menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp15 juta beserta bantuan dalam bentuk lainnya.
Sementara di Kota Padang Panjang menyerahkan bantuan senilai Rp10 juta serta bantuan lainnya berupa makanan, pakaian dan lainnya.
“Kita terus menggalang dana dan kini sedang berjalan. Bantuan yang kita salurkan hari ini adalah bantuan yang terkumpul sampai hari kemarin,” ujar Mawardi.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Agam Edi Busti mengucapkan terimakasih banyak kepada Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan atas kepeduliannya terhadap warga yang terdampak bencana alam tanah longsor dan banjir lahar dingin di daerahnya.
Dikatakannya, saat ini ada sebanyak 150 orang yang tinggal di posko pengungsian dan ada juga yang tinggal di tempat keluarganya bagi warga terdampak bencana alam tampa meninggalkan untuk memberikan bantuan.
“Namun yang lebih penting saat ini bagaimana kami bisa segera merelokasi masyarakat yang tinggal di bantalan sungai Batang Kacik karena ada lebih kurang 100 KK yang tinggal di sana,” ungkapnya. (Robi)
Discussion about this post