Jakarta — Puluhan masyarakat gruduk tempat salah satu kafe yang bernama Foodlah Kuliner Hits menolak keras diduga menjadi tempat adanya penjualan miras, live musik yang keras dan sering membuat konser hingga larut malam, Jumat 17/5/2024.
Terlihat saat di lokasi sejumlah puluhan warga itu mendatangi tempat tersebut untuk menegur pemilik tempat tersebut dan membuat aksi damai dengan membuat sebuah tulisan ditempel di tempat kafe tersebut, yang dimana terlihat dengan kata “Foodlah Warga Menolak Adanya Penjualan Miras, Live Musik Dan Konser musik. TTD RT001/RW09. Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat”, pada kamis malam (16/5/2024).
Diketahui kafe Foodlah Kuliner Hits bergerak awal di bidang kuliner tersebut menjadi live musik dan menjual minuman keras.
Diketahui tempat kafe tersebut berada di samping salah satu kampus ternama di daerah dekat lingkungan jalan Rawa Belong, Kebon Jeruk – Jakarta Barat.
Permasalahan ini berawal dari pemilik ruko tersebut yang bernama H. Asmat sudah menyewakan rukonya tersebut kepada management kafe Foodlah Kuliner Hits dari beberapa tahun lalu.
Selanjutnya H. Asmat mengatakan awalnya biasa saja karena ruko yang disewakan oleh management kafe tersebut masih sangat wajar karena usahanya bergerak di bidang kuliner menurut keterangan si penyewa ruko miliknya tersebut.
Pada tahun 2023 berawal saat di bulan Ramadhan, tak tahunya mulailah keluarga besar H. Asmat merasa terganggu karena setiap harinya adanya laporan dari lingkungan warga sekitar, yang merasa sangat meresahkan dari penyewa ruko H. Asmat tersebut, yang diketahui kafe Foodlah Kuliner Hits ini dijadikan alih fungsi dari kuliner ke live musik dan menjual sejumlah puluhan jenis minuman keras hingga larut malam.
Maka dari itu keluarga besar H. Asmat karena mendapatkan teguran warga terus-menerus setiap harinya, H. Asmat memutuskan tidak memperpanjang tempat tersebut kepada management kafe Foodlah Kuliner Hits yang berada di Jl. Rawa Belonk, Kebon Jeruk – Jakarta Barat.
Akan tetapi uniknya management kafe Foodlah Kuliner Hits tidak mau hengkang malah memaksa ingin memperpanjang tempat tersebut, terjadilah adu mulut hingga sejumlah warga berdemo setiap harinya di tempat tersebut.
Diketahui masa kontrak kafe Food Kuliner Hits tersebut diketahui sudah habis masa kontrak dari tahun 2023, akan tetapi keluarga besar H. Asmat masih berikan toleransi hingga bulan Mei pada tahun 2024.
Keluarga besar H. Asmat pun sudah lakukan dialog dengan management Foodlah Kuliner Hits yang diketahui sudah ketiga kalinya dan melibatkan didampingi oleh para petugas kepolisian setempat, namun hingga hari ini belum ada titik temu kepastian management kafe Foodlah Kuliner Hits ini hengkang dari tempatnya tersebut, dikarenakan dia masih mau menyewa perpanjang usaha kafe dia di tempat H. Asmat tersebut.
“H. Asmat berharap agar seluruh petugas berwenang tiga pilar agar tegas menindaklanjuti kemauan warga sekitar yang sudah tidak mau adanya sebuah usaha kafe yang menjual minuman keras dan live musik tersebut dikarenakan membuat resah warga dan dampak untuk generasi muda,” tutupnya.
Di kesempatan yang sama saat ditemui salah satu RT tokoh masyarakat sekaligus Ketua Organisasi Masyarakat Bang Japar Jakarta Barat mengatakan, “Iya kami mendapat laporan dari warga sekitar dan keluarga besar H. Asmat dengan adanya kafe Foodlah kuliner hits di daerah sini lama – lama membuat menjadi resah lingkungan daerah sini karena sering diduga menjadi tempat pesta miras dengan membuat suara agak keras live musik terkadang hingga larut malam,” ucap H. Ozzy.
Selanjutnya H. Ozzy mengatakan saat ini kami bersama warga sudah berusaha dialog yang diduga mengakui pemilik tempat kafe Foodlah tersebut, akan tetapi belum adanya titik temu karena pemilik kafe tersebut masih mau tetap buka.
Selanjutnya sejumlah warga itu berjaga di depan kafe tersebut dengan damai sambil menunggu petugas kepolisian setempat dan petugas dari Satpol PP agar bisa menindak lanjuti keresahan laporan warga setempat dengan adanya penjualan dan sering rutin menjadi tempat pesta miras di kafe tersebut.
“Intinya kami meminta tempat kafe itu ditutup, karena mengganggu ketertiban lingkungan dan sangat membuat keresahan masyarakat karena banyak sejumlah anak muda-mudi nongkrong di tempat tersebut sambil minum miras dan mendengar lagu live musik yang sangat keras, kami takut anak anak kami di lingkungan sini bisa terpengaruh dari tempat yang bermodus cafe makanan tidak taunya jual minuman keras,” tutupnya.
Sampai berita ini di tayangkan, Reportaseinvestigasi.com masih mencari konfirmasi pihak terkait
Red/amr
Discussion about this post