Pariaman — Duh, alangkah malunya ketika kita sukses menjadi orang nomor satu di daerah, malah dicap gagal oleh orang kampung kita sendiri yang sedari kecil bergumul dengan kita di desa, dan kelak kita lah jadi pemimpin mereka dalam skala daerah.
Apatah lagi kegagalan yang disematkan kepada mantan kepala daerah oleh orang kampungnya sendiri itu, hanya gegara tak mampu memperbaiki persoalan kecil saja. Tak lain cuma untuk memperbaiki pembangunan jembatan kecil berukuran 6 x 2,5 meter yang ada di kampung.
Ya, jembatan kecil yang berada di Desa Pauh Timur, Dusun Koto Mandakek itu sejatinya sudah lama rusak, tepatnya sejak tahun 2022 akibat bencana alam, saat Genius Umar masih aktif menjabat Walikota Pariaman periode 2018-2023.
Bukan hanya jembatan saja yang rusak. Bahkan akibat bencana itu, saluran irigasi yang terdapat tak jauh dari jembatan pun mengancam rumah-rumah warga setempat.
Sebetulnya soal perbaikan jembatan ini, terang tokoh masyarakat setempat Herman Jambak, sudah berulang kali disampaikan kepada Genius Umar. Baik secara formal melalui pemerintahan di desa, ataupun secara personal. Sebab kata Herman Jambak, Genius Umar bukanlah orang asing baginya.
“Genius itu adik-adik saya di kampung, Pauh Timur. Sejak kecil saya kenal dia, karakter dia. Makanya saya tak segan untuk sering-sering menegurnya soal jembatan di kampung itu. Baik lewat pemerintahan resmi ataupun pribadi,” tukuk ketua salah satu partai di Kabupaten Padang Pariaman ini.
Tapi, lanjut Herman, Genius tak bergeming dengan persoalan yang sudah menjadi buah bibir masyarakat itu. Dia menilai Genius gagal sebagai Walikota Pariaman yang tak mampu menyelesaikan masalah sepele yang ada di kampung.
“Bayangkan sajalah, semua upaya yang sudah kita lakukan agar jembatan dan irigasi yang mengancam rumah warga itu bisa diperbaiki segera, tak terlaksana. Itu adalah hal yang sangat memalukan, mengecewakan kami orang kampungnya, tak sesuai harapan,” ulasnya.
Agak saja, Herman mengingat, bukannya menyetujui untuk perbaikan, malah Genius menolak dengan dalih klasik tak ada anggaran. “Genius menolak alasannya tak ada anggaran, lalu mengalihkan agar membicarakannya ke sekda. Ya, buat apa? Apalah yang bisa diperbuat sekda kalau walikotanya saja menolak? Yang ketidak-tidak saja,” cibir Herman.
Saat ini jembatan tersebut masih dalam keadaan darurat setelah dibantu BPBD Kota Pariaman setahun setelah kejadian. Dan Herman berharap, agar nanti walikota yang terpilih di Pilkada 2024 ini, untuk segera memperbaiki jembatan dan saluran irigasi yang rusak parah di Koto Mandakek itu. (Idm)
Discussion about this post