Pariaman — Pedagang toko di kawasan Pasar Rakyat Kota Pariaman mengeluh dengan penataan lapak pedagang pasar pagi yang mangkal, di sepanjang jalan di kawasan Pasar Rakyat.
Pasalnya, kehadiran pedagang pasar pagi tersebut kian hari kian menjamur dan semakin tak tertata. Akibatnya, pedagang toko komplain karena jalan menuju toko mereka terhalang pedagang pasar pagi.
“Kami tidak mempermasalahkan pedagang pasar pagi yang sama-sama mencari nafkah di sini. Tapi tolong jugalah perhatikan kami pedagang toko. Ini kan sudah siang, bahkan sudah jam 12 siang pun, lapak mereka (pedagang pasar pagi) masih saja digelar,” keluh pedagang toko pada media, Rabu (24/4).
Parahnya, wajah-wajah baru pedagang pasar pagi kian hari semakin bertambah. Akibatnya lahan lahan parkir yang semestinya digunakan untuk pengunjung toko, dipakai untuk lapak pedagang pasar pagi.
“Akhirnya kan kami sepi pembeli, karna lahan parkir untuk pengunjung atau pembeli tidak ada tempat lagi. Lagian juga batas waktu pedagang pasar pagi ini setau saya tidak sampai siang. Ini sudah tengah hari, tapi lapaknya belum juga ditutup,” tambah pedagang toko.
Ironisnya, para pedagang toko menyayangkan adanya oknum yang bermain mencari keuntungan dari pedagang pasar pagi yang mencari lapak baru. Sehingga lahan yang tadinya kosong, seketika dihuni wajah baru dari lapak pedagang pasar pagi.
Senada dengan pedagang toko, Kadis Perindagkop Kota Pariaman, Alyendra yang dihubungi media via telpon pada Rabu (24/4), juga menyesalkan perbuatan oknum yang sengaja mengambil keuntungan dari lapak pedagang pasar pagi di luar ketentuan yang dibuat.
Ia menyebut penataan pedagang pasar pagi yang memakai bahu jalan atau lahan parkir di sepanjang kawasan Pasar Rakyat bukan tanggung jawab pihaknya.
Dia menjelaskan dalam aturan, lapak pedagang pagi yang diatur oleh Dinas Perindagkop adalah pedagang yang berada di dalam area Pasar Rakyat.
“Kami mengatur pedagang yang di dalam area Pasar Rakyat, yang memakai halaman pasar. Halaman atas Pasar Rakyat. Kalau pedagang yang ada di sepanjang jalan di kawasan Pasar Rakyat itu bukan kami yang menata. Lihat saja lahan lahan parkir dipakai pedagang wajah baru,” sesalnya. (Idm)
Discussion about this post