Bukittinggi — Menyusul terjadinya banjir lahar dingin di sekitar lokasi aliran gunung Marapi, Jum,at (5/4) lalu dan curah hujan cukup tinggi, untuk antisipasi bencana , pada hari Minggu (7/4) Walikota Bukittinggi, H Erman Safar, mengeluarkan himbauan darurat kepada warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai yang bermuara di Gunung Marapi.
Himbauan tersebut dikeluarkan sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi bahaya lahar yang dapat terjadi akibat aktivitas gunung yang terus meningkat.
Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, telah mengalami rangkaian erupsi sejak 3 Desember 2023 lalu. Aktivitas vulkanik tersebut memicu terjadinya banjir lahar yang mengancam daerah sekitarnya, terutama pada saat turun hujan.
Berdasarkan rekaman seismograf di Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi, Bukittinggi, getaran tremor yang terjadi pada Jumat, 5 April 2024, disebabkan oleh hujan lebat di sekitar puncak Gunung Marapi. Banjir lahar mengakibatkan terputusnya beberapa akses jalan dan mengancam pemukiman di sejumlah lokasi.
Saat ini, aktivitas Gunung Marapi masih berada pada Level III (Siaga). Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bukittinggi menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti beberapa rekomendasi penting, antara lain:
Menjauhi Radius Erupsi, masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk tidak memasuki wilayah dengan radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek)
Waspada Terhadap Lahar: Warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai yang bermuara di Gunung Marapi diimbau untuk selalu mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama pada musim hujan.
Penggunaan Masker dan Perlindungan: Jika terjadi hujan abu, masyarakat diminta menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan. Selain itu, perlengkapan lain seperti kacamata pelindung dan pakaian tertutup dianjurkan untuk melindungi mata dan kulit.
Menghindari Penyebaran Hoax: Pihak berwenang mengimbau agar tidak menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang dapat memicu kepanikan di masyarakat. Informasi yang akurat dan resmi dari Pemerintah Daerah dan lembaga terkait harus diikuti dengan seksama.
Koordinasi Antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Marapi harap,” Wako .
Sementara itu Kalaksa BPBD Bukittinggi, Zulhendri menyebutkan telah dan terus menyiagakan petugasnya, tidak hanya dari dampak erupsi Marapi tapi juga akibat curah hujan yang masih cukup tinggi. (Pon)
Discussion about this post