PADANG PARIAMAN – Aina, bocah malang berusia 3.5 tahun, putri sulung dari buah hati pasangan suami istri Zetris Melinda (ibu rumah tangga) dan Adi Syaputra (guru honorer SD 06 V Koto Kampung Dalam).
Setiap waktu, tepatnya sejak enam bulan terakhir, seminggu sebelum puasa Mei silam, Aina tidak henti-hentinya merintih dan menangis, menahan rasa sakit yang dideritanya akibat kanker kulit dan tumor ganas yang kini kian membesar menutupi seluruh mata dan muka di bagian kirinya.
Indikasi tumor juga tampak tumbuh membengkak, menutupi mata Aina di bagian sebelah kanannya.
Bahkan Aina tidak pernah merasakan nikmatnya tidur. Aina baru bisa tertidur dan berhenti menangis jika dirinya sudah merasa lelah untuk menangis dari menahan rasa sakit yang dideritanya, sembari memeluk boneka buluk kesayangannya.
Dari keterangan yang diberikan orangtua Aina, Adi Syaputra. Aina lahir dalam keadaan normal. Pada umur satu tahun, Aina mulai mengidap penyakit kanker kulit ditandai dengan tumbuhnya bintik-bintik hitam yang menyebar di sekujur tubuhnya.
“Saat didiagnosa mendapat kanker kulit, dokter melarang Aina agar tidak keluar rumah untuk menghindari kontak langsung dengan cahaya matahari. Berawal dari sanalah, penyakit lain datang. Umur 1.5 tahun tumbuh tumor di mata Aina, tumor ganas yang menyerang Aina membesar di umur 2 tahun,” ungkapnya.
Berbagai upaya penyembuhan Aina pun sudah dilakukan orangtuanya, sejumlah spesial penyakit telah didatangi. Terakhir sebulan yang lalu, upaya rujukan dari dokter untuk melakukan operasi di RSUP M. Jamil, hingga sekarang masih belum membuahkan hasil.
“Sudah satu bulan rujukan ke M. Jamil untuk operasi Aina belum ada titik terang. Keterangan kapan jadwal operasi dari dokter yang menangani penyakit Aina di M. Jamil belum ada jawaban. Tapi sejak bulan puasa, Mei kemaren, Aina harus rutin kontrol ke dokter,” tukuknya.
Saat ini keluarga Aina masih terkendala biaya operasional pengobatannya. Sebab katanya, dalam seminggu, pihak keluarga Aina mesti rela bolak-balik ke M. Jamil Padang mengurus pengobatan.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Wali Nagari Campago Selatan, Hanafi menuturkan, Aina sudah didaftarkan ke rumah sakit M. Jamil sudah satu bulan yang lalu. “Tetapi selalu saja diundur, ditelpon dokter tidak pernah diangkat. Bahkan sudah dikoordinasikan dengan Pemkab Padang Pariaman. Namun pihak keluarga sekarang terkendala biaya berobat,” sebutnya.
Di sisi lain, sangat disayangkan wartawan yang mencoba menghubungi Kadis Kesehatan Padang Pariaman Yutriadi melalui selulernya terkait dengan upaya Pemkab Padang Pariaman terhadap penyakit Aina, tidak mendapat jawaban. Yutriadi ketika dihubungi wartawan beralasan sedang ada rapat, “Saya sedang rapat,” katanya.
Namun, Yutriadi baru memberikan keterangannya saat wartawan mengirimkan dokumentasi foto tentang kondisi Aina melalui pesan WhatsApp.
“Upaya yang telah dilakukan yang bersangkutan telah dibawa ke RSUP M. Jamil dan akan dilakukan tindakan operasi oleh tim. Saat ini menunggu jadwal operasi oleh tim sekaligus menyehatkan si anak. Jadwal ini yang akan kami nego dengan pihak M. Jamil beberapa hari kedepan,” tulisnya.
Di lain hal, lanjut Yutriadi, Pemda Padang Pariaman melakukan upaya pengumpulan dana untuk membantu keluarga Aina. IDM
Discussion about this post