Agam, RI-Bupati Agam Indra Catri menyampaikan eksposenya dalam penilaian Kompetensi Transparansi Pelaksanaan Dana Desa dan Pembina Terbaik 2019 tingkat Provinsi Sumatera Barat, di hadapan tim penilai di Mess Belakang Balok, Rabu (27/11/2019).
Tim penilai terdiri dari pamong senior Rusdi Lubis, unsur pengurus PWI Sumbar dan DPMD Sumbar. Kegiatan ini dihadiri Asisten I Setda Agam Rahman, Kepala DPMN Agam Teddy Marta, camat dan wali nagari se-Kabupaten Agam.
Indra Catri menyebutkan, Agam wilayahnya luas, dengan adanya Wali Nagari yang menjalankan pemerintahan terdepan, pembangunan bisa dilakukan dengan baik. Apabila kelembagaan di nagari kuat maka partisipasi masyarakat juga tinggi.
“Kuncinya selagi padi masak jaguang maupiah, peradaban bisa berjalan. Kami memberdayakan masyarakat dengan cara menggelorakan semangat bernagari. Tujuannya agar tidak ada perut yang lapar, punggung tidak tertutup, anak yang tidak sekolah dan sakit tidak terobati,” ujarnya.
Namun seiring dengan peningkatan dana desa, pengelolaannya juga ditingkatkan supaya tidak ada wali nagari di Agam yang tersandung dengan masalah hukum, lanjutnya.
Bupati yang akrab dipanggil IC ini menjelaskan, setidaknya ada 9 strategi agar dana desa yang dimanfaatkan bisa memberikan dampak maksimal bagi masyarakat.
Pertama peningkatan kualitas SDM, kedua penyediaan regulasi, ketiga perencanaan, keempat manajemen SDM, kelima controlling, keenam transparansi, ketujuh swadaya masyarakat, delapan kompetisi atau penilaian, sembilan reward and punishment.
Namun Indra Catri juga tidak memungkiri memang ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam hal ini, seperti perencanaannya yang kurang partisipatif dan pelaporan yang tidak tepat waktu.
Untuk mengatasi hal itu, Pemkab Agam senantiasa berupaya mencarikan solusi, antara lain melalui penerapan berbagai inovasi seperti e-Planning, e-Voting dan e-Counseling. Inovasi ini terbukti dalam mempermudah dan menjadikan kinerja lebih baik.
“Pelaksanaan e-planning membuat penyusunan renja sesuai dengan dokumen hasil musrenbang, e-Voting meminimalisir terjadinya konflik dalam pemilihan wali nagari, serta e-Counseling bisa mempermudah dan mempercepat konsultasi pemerintah nagari dengan kabupaten,” tuturnya.
Ketua tim penilai, Rusdi Lubis mengapresiasi pola pelaksanaan dana desa di Agam. Diakuinya, Bupati Agam memang beda dari daerah lain, tidak hanya memperlihatkan hasil positifnya saja, tapi juga memaparkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta langkah solutif yang sudah ditempuh.
“Semoga melalui ekspose Bupati Agam ini, Kabupaten Agam akan menjadi yang terbaik dalam penilaian kompetensi, transparansi pelaksanaan dana desa dan pembina terbaik tahun ini,” tutup pamong senior Sumatera Barat ini. Aji
Discussion about this post