AGAM — Bangunan Masjid Istiqomah atau yang lebih ngetop disebut Masjid Sirah secara resmi sudah bisa dimanfaatkan masyarakat. Selain tempat ibadah, Masjid Sirah ini digadang-gadang bisa menjadi ikon wisata baru Kabupaten Agam, khususnya di kawasan objek wisata Pantai Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara.
Peresmian pemakaian Masjid Sirah ini ditandai dengan pemotongan pita yang dilakukan Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM pada Jumat (8/3). Sebelum pemotongan pita, di masjid yang menjadi kebanggaan Rang Agam ini terlebih dahulu dilangsungkan wirid minggu pengajian Korpri Kabupaten Agam.
Asisten Bidang Pembangunan yang juga Panitia Pembangunan Masjid Sirah, Jetson menyampaikan, pembangunan Masjid Sirah merupakan amanah yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Dikatakan, pendirian masjid yang diperuntukkan sebagai ikon wisata religi ini menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah daerah.
Diungkapkan, proses pembangunan Masjid Sirah telah berlangsung sejak 2022 yang dimulai dengan perencanaan. Pada proses perencanaan, disepakati lokasi pembangunan masjid berada di kawasan wisata Pantai Tiku, persisnya di Muaro Mati, Nagari Tiku Selatan.
“Dalam prosesnya kami melibatkan ninik mamak, seperti proses penyerahan tanah. Ninik mamak di Nagari Tiku Selatan dan sekitarnya sepakat untuk menjadikan kawasan ini sebagai kawasan pembangunan kepariwisataan, khususnya wisata religi,” ujarnya.
Kemudian lanjutnya, proses perencanaan dilanjutkan dengan penyusunan master plan kawasan Pantai Tiku hingga proses penganggaran di Dinas PUTR Kabupaten Agam.
Tahun 2023 lanjut, proses memasuki tahapan pelaksanaan. Pembangunan masjid ikonik ini menelan dana hingga Rp10,5 milyar. Proses pembangunan masjid berlangsung selama 210 hari, selesai pada 25 Desember 2023.
“Tahun 2024 ini, sesuai arahan bupati tetap dilakukan penyempuranaan, seperti pengerjaan landscape masjid, jalan dan jembatan untuk akses menuju masjid,” ungkapnya.
Ditambahkan, dengan selesainya pembangunan Masjid Sirah secara fisik, maka pemakaian masjid sudah bisa diresmikan. Pihaknya berharap, masyarakat setempat dan wisatawan dapat menjaga masjid yang telah dibangun.
“Ini adalah ikon baru buat masyarakat, sehingga mari kita secara bersama-sama menjaga dan memilihara masjid kebanggaan ini,” tuturnya.
Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM saat peresmian masjid mengatakan, masjid ini digadang-gadang akan mampu menjadi daya tarik dalam pengembangan objek wisata Pasia Tiku. Bupati meyakini, Masjid Sirah tak kalah dengan masjid ikonik dari daerah lain.
“Saya terinspirasi dari masjid di Pasir Pengaraian. Padang ada Masjid Alhakim, Pesisir Selatan ada masjid terapung. Maka di Agam ada Masjid Istiqomah atau yang kita branding sebagai Masjid Sirah,” kata bupati.
Dengan kehadiran Masjid Sirah ini katanya, diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar pesisir Agam. Ia juga menegaskan, Masjid Sirah tidak hanya menjadi sarana tempat ibadah, tapi juga menjadi lambang wisata religi di Kabupaten Agam.
“Untuk itu, saya ucapkan selamat untuk masyarakat di sekitar Masjid Sirah, berbanggalah dan jaga masjid kita ini,” ucapnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Tiku Selatan, A Rangkayo Basa mengatakan, pendirian Masjid Sirah telah melalui musyawarah mufakat para ninik mamak dan tokoh masyarakat. Ia menyebut, kehadiran masjid ini merupakan bentuk perhatian kepala daerah kepada warganya.
“Maka kami atas nama masyarakat Tiku mengucapkan terima kasih atas atensi bupati kepada daerah kami, khususnya di sektor wisata,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan meramaikan Masjid Sirah. Ia berharap, shalat lima waktu akan didirikan di masjid ikonik itu.
Di lain sisi, peresmian Masjid Sirah sebagai ikon wisata baru di Kabupaten Agam menjadi harapan baru bagi masyarakat Tanjung Mutiara. Presmian Masjid Sirah tidak hanya dipandang sebagai sebuah acara seremonial semata, tetapi juga sebagai momentum penting dalam mengangkat potensi wisata dan spiritualitas di daerah tersebut.
Dalam sebuah wawancara, beberapa warga menyampaikan harapan mereka terhadap peresmian Masjid Sirah. Masyarakat menganggap, keberadaan Masjid Sirah sebagai langkah penting dalam mengangkat potensi wisata dan spiritualitas di daerah mereka.
Salah satu warga, Siti Rahmah, menyampaikan, peresmian Masjid Sirah diharapkan akan membawa berkah bagi mereka.
“Semoga masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi tempat yang memancarkan kedamaian dan keindahan serta kebangkitan ekonomi masyarakat,” harapnya.
Harapan yang sama juga disampaikan pemuda setempat, Ahmad Hasan. Ia berharap peresmian Masjid Sirah akan lebih menggairahkan pariwisata di Tanjung Mutiara.
“Dengan promosi yang tepat, kami yakin masjid ini dapat menarik banyak wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan spiritualitas di sini,” tuturnya. **
Discussion about this post