Kota Pariaman — Letakan Batu Pertama Musholla Al Hidayah Desa Cubadak Air Utara, ini harapan Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Yota Balad.
Peletakan Batu Pertama Musholla Al Hidayah atau masyarakat setempat menyebutnya Surau Ujung Tanjung Desa Cubadak Air Utara, Kecamatan Pariaman Utara, juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Syafrizal, Bupati Agam yang diwakili sang istri, Ny. Yenni Andri Warman, Ketua DPRD Kota Pariaman, Harpen Agus Bulyandi, mantan Walikota Pariaman 2 Periode, Mukhlis Rahman dan tokoh masyarakat serta masyarakat sekitar.
Dalam sambutanya Yota Balad mengatakan bahwa pembangunan rumah ibadah merupakan upaya kita untuk mendekatkan diri dan ibadah kepada Allah SWT dan menjadi syiarnya umat islam serta menunjang berbagai kegiatan ibadah lainnya
“Dengan kepedulian kita dalam membangun rumah Allah ini, maka tugas kita yang lain adalah memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan dan tempat bermusyawarah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, khususnya yang ada di Kanagarian Cubadak Air ini,” tukasnya.
Lulusan STPDN ini juga mengharapkan agar masyarakat dapat secara bersama-sama mendukung pembangunan Musholla Al Hidayah ini, hingga nantinya bisa dimanfaatkan untuk beribadah ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat, dan menjadi pahala bagi kita semua, ulasnya
Sekda Kota Pariaman ini juga mengapresiasi kekompakan masyarakat Kanagarian Cubadak Air, baik masyarakat yang dikampung dengan yang ada dirantau yang secara bersama-sama membangun rumah ibadah di kampung halaman menjadi lebih bbagus lagi, karena bangunan yang lama sudah tua dan sejak Gempa 2009, banyak mengalami kerusakan.
“Disamping fungsinya sebagai sarana ibadah, mushalla atau surau yang indah dan akan membuat nyaman orang untuk melaksanakan ibadah, dan semoga pembangunan musholla ini cepat selesai dan dapat segera dinikmati Bersama oleh masyarakat,” tutupnya.
Pada kesempatan ini, sebelum acara juga diperlihatkan Silek Harimau Lalok binaan dari Desa Cubadak Air Utara yang diperagakan oleh anak dan remaja desa setempat, kemudian dilanjutkan dengan acara Badoncek dan diakhiri dengan makan bajamba. (J)
Discussion about this post