Oleh : Safrudin Nawazir Jambak
(Ketua FPKS DPRD Agam)
Agam, RI-Jika mau kita bertanya “siapa yang bertanggung jawab membangun dan memajukan daerah ini?”, jawaban mudahnya adalah tanggung jawab pemerintah bersama para wakil rakyat!, selaku yang diberi mandat oleh masyarakat. Tapi benarkah semata tugas pemerintah?tentu tidak, semua komponen masyarakat berkewajiban memberikan kontribusi dan perannya sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Lalu pertanyaan berikutnya adalah bagaimanakah cara membangun daerah pada koridor otonomi dalam bingkai NKRI? Tentu jawabanya dengan membangun sinergisitas semua kekuatan komponen strategis daerah, mulai dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah(FORKOPIMDA), Legislatif/DPRD, LSM, pers, Ormas, pengusaha/swasta dan tentunya yang tak kalah penting peran para perantau.
Jika sejenak kita “inap menungkan” betapa berat tugas pembangunan tersebut, mulai dari menyediakan kebutuhan dan pelayanan dasar masyarakat hingga menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta melahirkan SDM yang unggul, isu-isu strategis tersebut tidak akan tercapai jika semua pihak tidak bersinergi membangun sebuah kekuatan besar menghadapi tantangan dan rintangan saat ini dan dimasa akan datang.
Bersinergi agaknya menjadi kata kunci, sebab sehebat apapun seseorang apakah dia itu kepala daerah, kepala dinas, anggota dprd ataupun pejabat daerah lainya tidak akan berhasil jika hanya menampilkan “one show man”/figuritas semata.
Kemampuan seseorang pastilah terbatas, sehebat apapun seseorang yang jelas ia adalah manusia biasa, dan akhirnya kita akan mengatakan sehebat apapun pemimpin ia memiliki kelebihan dan kekurangan yang pada giliranya jika tidak berhasil membangun sebuah sinergisitas akan mengalami suatu ketidak seimbangan jika tidak kita sebut sebuah kegagalan.
Memasuki era revolusi teknologi 4.0 (four point oo) ini, organisasi pemerintahan mestilah berubah dan berinovasi, kekakuan dan stagnasi pemikiran akan melahirkan suatu ketimpangan dimana kemajuan dan daya saing daerah akan tertunda ataupun jalan ditempat.
Birokrasi yang sedang berproses revormasi (revormasi birokrasi) perlu membuka diri untuk menerima berbagai masukan agar birokrasi mampu merespon berbagai inovasi dalam mengelola sebuah masalah dan mencarikan solusi ditengah berbagai payung hukum, agar lincah dan kreatif dalam merespon kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu, siapapun kepala daerah baik di kota/kabupaten ataupun propinsi baik saat ini ataupun untuk priode berikutnya yang penting kita bangun dan pertahankan adalah terjalinya sinergisitas semua komponen dan potensi, sinergi birokrasi dengan kekuatan keswadayaan masyarakat, sinergi dengan para ahli/akademisi, sinergi dengan kekuatan politik lokal, sinergi dengan para perantau dan banyak lagi sinergi yang perlu kita bangun agar semua berkontribusi untuk kemajuan daerah kita.
Barangkali tugas terberat para pemimpin adalah membangun sinergi ini, jika sinergi terbangun sesungguhnya semua berjuang untuk membangun daerah yang lebih baik, semua mau berkorban untuk kemajuan daerah, semua berkeinginan untuk berkontribusi, semua ingin mengukir sejaranya sendiri untuk daerahnya yang lebih baik apapun posisi dan peranya.
Agaknya kata kunci sinergi dapat dijadikan salah satu isu dan strategi bagi para calon kepala daerah yang akan datang, yang baik hari ini kita lanjutkan, yang kurang bersama kita perbaiki dan sinergi mari kita ciptakan. Basamo mambangun nagari. Insya Allah. Aji
Discussion about this post