Kota Solok – Pasca dilakukan Pembinaan oleh Tim Pembina Adiwiyata Kota, pada Kamis (1/2), DLH Kota Solok lakukan sosialisasi kepada seluruh siswa SDN 09 PPA selaku sekolah penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata mengenai pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Pola 3R.
Sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Sisvamedi, SH, MH, bersama pemateri Kepala Bidang Penataan dan Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Agus Susanto, SH.
Sekdis, Sisvamedi saat membuka kegiatan menjelaskan bahwa, “kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkenalkan dan mengedukasi siswa dalam pemilahan sampah, pengolahan limbah organik serta pembuatan pupuk dengan teknologi eco enzyme. Edukasi sejak dini dilakukan agar kesadaran masyarakat bisa tumbuh, dimulai dari sekolah maupun rumah tangga.”
“Kami lakukan edukasi kepada siswa agar tumbuh kesadaran akan memilah dan memanfaatkan sampah. Kegiatan ini menjadi agenda rutin kami dalam menyambangi sekolah-sekolah, adapun, materi yang disampaikan antara lain pengenalan jenis-jenis sampah, nilai ekonomis sampah, pengenalan bank sampah serta manfaat dan keuntungannya.
Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik, contohnya berupa sampah dapur, sisa makanan, sampah halaman (daun dan ranting), peralatan dan kemasan dari bahan kertas, karton, plastik, kaca, karet, logam dan sejenisnya. Jumlah sampah di Kota Solok adalah 55.34 ton/hari, sebanyak ± 81% timbulan sampah ini diangkut ke TPA regional Ampang Kualo Kota Solok, dan komposisi sampah organik ± 56%.
Lanjutnya, Pemanfaatan sampah itu sendiri bisa dijadikan olahan limbah organik, untuk pembuatan pupuk salah satunya dengan teknologi eco enzyme, Konsep ini memiliki inti yakni Reuse (Menggunakan kembali sampah sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya), Reduce (Mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah), Recycle (Mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat).
Upaya yang dapat dilakukan untuk pembatasan timbulan sampah bisa dengan Menggunakan wadah pengganti kantong plastik seperti kotak/tas anyam/ daun, Menyediakan wadah pengganti kantong plastik dan Membawa bekal dari rumah sendiri serta Menghindari penggunaan barang kemasan sekali pakai.
Untuk mendaur ulang sampah organik bisa dijadikan kompos dan maggot, untuk sampah an organik dapat didaur ulang kembali menjadi produk baru, seperti botol untuk pot bunga, tong sampah, produk kreasi, dan sampah lainnya. Dengan pemanfaatan sampah yang masih bisa didaur ulang, lanjutnya, diharapkan juga bisa dijual untuk menambah nilai ekonomi. Selain juga mengedukasi agar membentuk siswa menjadi mandiri.
“Mudah-mudahan apa yang disampaikan bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya murid tetapi guru dan masyarakat di Kota Solok ikut serta dalam menerapkan konsep 3R ini,” harapnya. (Cha)
Discussion about this post