Tanah Datar – Di Nagari Andaleh Baruh Bukik, Jalan Banjar Kulano, sebagai jalur pertanian utama mengalami kerusakan serius yang semakin memprihatinkan. Masyarakat yang melintasi jalan tersebut dengan aktif mengungkapkan kekhawatiran terhadap kondisi yang terus memburuk, menyoroti potensi bahaya yang mungkin bisa terjadi jika tidak ada penanganan segera.
Salah seorang warga Jorong Andaleh Beni (41) menyebutkan bahwa dirinya khawatir saat melintasi jalan yang rusak tersebut. Dan ia berharap pemerintah dapat segera memperbaiki jalan yang rusak itu.
“Ya sedikit was was lah pak lihat kondisi jalan seperti ini, udah retak. Takutnya nanti kita ikut terbawa sama runtuhanya ke bawah pak,” ucapnya.
Beni juga menyebutkan bahwa faktor hujan yang terus melanda kawasan itu, mengakibatkan kerusakan pada jalan, meski sudah diperbaiki namun kembali mengalami kerusakan.
“Karena cuaca hujan sering turun di sini, jadi jalannya kek ginilah. Kemaren dah runtuh diperbaiki lagi, kek gitu aja pak,” ungkapnya.
Kondisi jalan saat rusak pertama itu, diterangkan Beni lebih parah dari kondisi sekarang. Sampai sampai saat itu kendaraan tidak lagi bisa melewati jalan tersebut.
“Ya parah, lebih parah dari ini, sudah retak retak, gak bisa motor naik kalau sebelum ini. Harapannya untuk pemerintah, ya bantulah dibenerin, supaya bagus lagi jalannya,” tutupnya.
Kepala Jorong Andaleh Dedi Syaputra, kepada Reportaseinvestigasi.com menuturkan bahwa kerusakan jalan itu pertama kali terdeteksi pada tanggal 17 Desember 2023.
“BPBD dan Camat juga telah melakukan peninjauan pada tanggal 19 Desember 2023,” ucapnya.
Seterusnya pada tanggal 20 dan 23 Desember lalu, masyarakat bersama pemerintah setempat melakukan perbaikan jalan, yang dokumentasinya diunggah di media sosial kepala jorong. Meskipun dilakukan dengan semangat gotong-royong, sayangnya, jalan tersebut kembali mengalami kerusakan dalam waktu singkat setelah diperbaiki.
“Setelah berhasil diperbaiki, kerusakan jalan kembali terjadi pada tanggal 28 Desember 2023. Diduga, hal ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terus mengguyur kawasan tersebut,” ungkap Kepala Jorong.
Kejadian ini menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi dalam memperbaiki jalan di daerah tersebut. Jalan Banjar Kulano di Jorong Andaleh tidak hanya akses utama bagi warga sekitar, tetapi juga jalur vital bagi sekitar 200 warga yang setiap harinya melintas menuju sawah atau ladang, terang kepala jorong.
“Jalan ini di lalui oleh warga kisaran 200 orang perhari, karena akses jalan ini mata pencarian warga sebagai petani,” lugasnya.
Keberadaan jalan ini mempertegas urgensi perbaikan segera dan menekankan pentingnya keamanan bagi para pekerja pertanian.
Sumber dana perbaikan jalan saat itu, dari penuturan kepala jorong, berasal dari nagari dan masyarakat. Meskipun perbaikan sebelumnya menggunakan dana dari nagari dan donatur, pemerintah daerah berkomitmen untuk merancang strategi perbaikan yang lebih efektif dan tahan lama, sambil tetap mempertimbangkan pendapat masyarakat. (Spa)
Discussion about this post