LIMA PULUH KOTA — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah meninjau kondisi sejumlah titik jalan Sumbar-Riau yang rusak pascabencana longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota beberapa hari yang lalu. Mengingat pentingnya akses jalan antarprovinsi tersebut, Gubernur berharap perbaikan jalan utama itu bisa rampung secepat mungkin.
“Kami sudah meninjau beberapa titik jalan yang rusak tertiban longsor. Bahkan ada bahu jalan yang amblas. Secara umum kondisi jalan Sumbar-Riau di Pangkalan saat ini memang mengkhawatirkan,” ucap Gubernur Mahyeldi di Kelok 17 Pangkalan, Kamis (28/12/2023).
Pemprov Sumbar menyadari, sambung Gubernur, bahwa masyarakat secara ekonomi sangat tergantung pada akses jalan Sumbar-Riau. Namun, kejadian bencana longsor pada Minggu lalu telah menyebabkan terputusnya akses jalan tersebut, sehingga turut mengganggu aktivitas perekonomian di kedua provinsi.
“Jalur ini sangat berarti penting bagi perekonomian Sumbar. Bahkan selain jalan, longsor juga mengakibatkan ada tiang listrik yang tumbang hingga pondasi Sutet yang ikut tergerus,” ucap Gubernur lagi.
Kondisi kerusakan jalan yang terjadi pascalongsor, imbuh Gubernur, membutuhkan respons cepat perbaikan sekaligus pemetaan strategis untuk jangka panjang agar moda transportasi Sumbar-Riau bisa lebih optimal saat melintasi jalur tersebut. Gubernur pun berterima kasih karena Balai Jalan Nasional sudah mulai melakukan pengerjaan, sekaligus mengantisipasi alternatif pelebaran jalan sehingga kendaraan tetap bisa melintas.
Di sisi lain, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, Thabrani mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya memaksimalkan perbaikan jalan di setiap titik-titik yang tertimpa longsor. “Untuk sementara waktu harus akses buka-tutup dulu,” ujarnya. (adpsb/cen)
Discussion about this post