PESISIR BARAT — Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Pesisir Barat (Pesibar), Drs. Jon Edwar, M.Pd., menghadiri sekaligus membuka kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), di Aula Sunset Beach Pekon Way Redak Kecamatan Pesisir Tengah, Rabu 6- 12-2023.
Kegiatan tersebut dihadiri juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pesibar, Tedi Zadmiko, S.KM., S.H., M.M., narasumber dari Dinkes Provinsi Lampung, Leni Gusniarti, S.KM., M.Kes., Maidewi, S.T., dan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) Pesibar, Iwan Sopian, S.IP., M.M., perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Pesibar, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 0Pesibar, perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pesibar, perwakilan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pesibar, dan IAKMI pesibar.
Dalam laporannya Kepala Dinkes Pesibar, Tedi Zadmiko menyampaikan dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2020-2024 Permenkes Nomor 13 Tahun 2022, tertuang target persentase kabupaten/kota dengan minimal 80 persen posyandu aktif tahun 2023 sebesar 80 persen, tahun 2024 sebesar 85 persen. Dengan jumlah Posyandu yang ada per Januari 2023 sebanyak 301.068 Posyandu, dengan jumlah kader sebanyak 1.419.447 kader.
“Capaian indikator terkait Posyandu tahun 2022, sebanyak 48,44 persen. Meski capaian ini meningkat dibanding Tahun 2022 yang hanya sebesar 6,03 persen, namun hasil ini belum memenuhi target capaian Tahun 2022 sebesar 75 persen berdasarkan data Microsite Komdat Kesmas Tahun 2023,” terang Kepala Dinkes Pesibar, Tedi Zadmiko.
Dilanjutkannya, capaian indikator posyandu aktif di Pesibar per 5 Desember 2023 sebesar 100 persen berdasarkan data Microsite Komdat Kesmas.
“Capaian tersebut sudah memenuhi target persentase kabupaten/kota dengan minimal 80 persen posyandu aktif,” ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskan Kepala Dinkes Pesibar, Tedi Zadmiko, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kemenkes berkomitmen melaksanakan transformasi kesehatan dengan enam pilar yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, Sumber Daya Manusia (SDM), ketahanan kesehatan, pembiayaan dan sistem digital.
“Transformasi layanan primer fokus untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan peningkatan dan penguatan promosi serta pencegahan bagi sasaran siklus kehidupan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat,” tandas Kepala Dinkes Pesibar Tedi Zadmiko.
Masih kata Kepala Dinkes Pesibar Tedi Zadmiko, penyelenggaraan posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dalam meningkatkan kesehatan masyarakat desa (pekon), perlu didukung dengan kader posyandu yang mempunyai 25 kompetensi dasar dalam melakukan pelayanan kesehatan dasar.
“Kompetensi dasar ini terbagi sesuai siklus hidup mulai dari ibu hamil, balita, remaja, usia produktif hingga lansia. Kader posyandu juga diminta untuk melakukan kunjungan rumah kepada sasaran yang berada di wilayah posyandu agar seluruh kesehatan warganya dapat termonitor dan apabila ada warga yang mempunyai faktor risiko terjadinya terhadap kesehatan dapat segera ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan,” pungkasnya.
Sementara itu Pj. Sekda Jon Edwar dalam sambutannya mengatakan, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa mengamanahkan pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan lembaga non pemerintah, wajib memberdayakan dan mendayagunakan LKD. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 tentang perangkat desa mengatur
Posyandu sebagai salah satu LKD yang bertugas sebagai lembaga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga termasuk peningkatan kesehatan. Selain itu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, mengamanahkan pencapaian sasaran pembangunan kesehatan dengan menyiapkan fasilitas kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan indikator diantaranya posyandu aktif dengan target 80 persen.
“Posyandu dikategorikan aktif jika menyelenggarakan hari buka sedikitnya sekali setiap bulan, memiliki kader sedikitnya lima orang dan menyediakan layanan bidang kesehatan sedikitnya ibu/ balita/ remaja. Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, dimana kader sebagai pelaksana utama posyandu,” ucap Pj. Sekda Jon Edwar.
Menurut Pj. Sekda Jon Edwar, Kemenkes saat ini sedang melaksanakan transformasi layanan primer, yaitu dengan melakukan penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi serta dilakukan dengan pendekatan strategi integrasi layanan primer, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama multisektor.
“Tranformasi layanan primer yang saat ini menerapkan konsep kewilayahan, dimana sistem layanan kesehatan primer pada level kecamatan menjadi tanggungjawab puskesmas, sedangkan pada level pekon, layanan kesehatan diselenggarakan di posyandu. Dalam implementasinya, transformasi layanan kesehatan primer difokuskan pada pendekatan siklus hidup dengan penguatan pada upaya promotif dan preventif, serta mendekatkan layanan kesehatan melalui posyandu yang tersedia hingga ke tingkat pemangku di setiap pekon,” jelas Pj. Sekda Jon Edwar.
Dikatakannya, Pokjanal Posyandu Pesibar telah melaksanakan beberapa kegiatan yaitu Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan penguatan Pokjanal Posyandu Pesibar, dan rakor persiapan penguatan Pokjanal Posyandu di kecamatan, serta melaksanakan pembinaan di beberapa posyandu di Pesibar. “Dengan adanya Pokjanal Posyandu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan posyandu dan pengembangan inovasi posyandu. Sebab itu, diperlukan adanya monitoring dan evaluasi Pokjanal Posyandu tingkat kabupaten, sehingga dapat mewujudkan posyandu yang mandiri,” tandasnya.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi dan menyemangati kembali semua Tim Pokjanal Kabupaten dan Kecamatan dalam menyusun rencana-rencana kegiatan untuk mengaktifkan Pokjanal Posyandu yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” tukas Pj. Sekda Jon Edwar. (TAUFIK)
Discussion about this post