Pariaman — Konflik pertikaian antara Kabag Umum, Setdako Pariaman Raswan Azmi dengan mantan Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin yang beberapa hari belakang memanas, kini telah meredam.
Kedua pihak sepakat mengakhiri pertikaian tersebut, setelah dimediasi oleh Asisten I Setdako Pariaman, Yaminurizal dan didampingi oleh Inspektur Kota Pariaman, Alfian Harun, pada Rabu (1/11) di salah satu cafe di Kota Pariaman.
Diketahui, konflik pertikaian ini terjadi lantaran terjadinya mispersepsi yang disampaikan Raswan kepada belasan media, saat didesak untuk diwawancarai, Senin (30/10). Saat itu Raswan dengan khilaf menyatakan adanya aset berupa televisi layar datar ukuran 50 inchi yang tidak ditemukan atau hilang di rumah dinas wakil walikota, pasca berakhirnya masa jabatan kepala daerah.
Mendengar kabar tersebut, keesokan harinya, Selasa (31/10), Mardison mengambil sikap tegas akan melaporkan Razwan ke polisi apabila tidak meminta maaf dalam kurun 2 x 24 jam. Pasalnya, apa yang dituduhkan Razwan kepada Mardison adalah kekeliruan yang bisa berakibat fatal terhadap nama baik Mardison dan keluarga besarnya, serta karir dalam politik.
Yaminurizal yang dijumpai pada Rabu sore (1/11) di kawasan Balaikota Pariaman, mengaku sudah memediasi kedua pihak yang bertikai dan sepakat mengakhiri perseteruan itu, untuk tidak berlarut.
“Sudah kita clear-kan semua. Alhamdulillah Raswan bersedia meminta maaf karna akibat pernyataan yang diberikan pada media saat itu mispersepsi. Jadi untuk persoalan inventarisasi aset di rumah dinas wakil walikota sudah rampung, sudah selesai semuanya, tak ada kehilangan, semua tercatat. Dan Pj Walikota Roberia juga sudah mendiami Pendopo Walikota kembali,” terang pejabat Pemko Pariaman yang bergelar pamong senior 7 generasi ini kepada media, yang dipercaya menjadi juru bicara kesekretariatan Pemko Pariaman.
Sementara itu di pihak Mardison, juga mengakui, dirinya sepakat mengakhiri konflik dan pertikaian tersebut setelah didatangi oleh perwakilan Setdako Pariaman, di antaranya Yaminurizal dan Alfian Harun untuk mediasi.
“Ya, jadi kita persuasif saja, tak perlu melakukan hal preventif selagi niat kita sampai. Yang bersangkutan sudah menemui saya didampingi 2 orang pejabat senior di Kota Pariaman. Alhamdulillah, kita syukuri semuanya. Pasti ada ibrah dari peristiwa ini. Ke depan kita semua harus lebih teliti lagi agar tidak ada yang merasa dirugikan, baik moril dan materil,” ujar Mardison di balik ponselnya. (**)
Discussion about this post