Kota Solok – Masih tingginya angka prevalensi stunting di Kota Solok mengundang perhatian serius Pemerintah Kota Solok. Angka Prevalensi kasus stunting di Kota Solok belum menunjukkan penurunan yang signifikan dan masih jauh dari harapan.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak penderita stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Menurut Wakil Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra, data terkahir, angka stunting di Sumatera Barat saat ini mencapai 25,2%, sementara di Kota Solok masih berkisar pada angka 18 %. Presentasi itu terbilang cukup tinggi bagi Kota Solok.
“Berdasarkan SSGI di tahun 2021, angka stunting di Kota Solok sebesar 18,5 %, kemudian turun sedikit pada tahun 2022 menjadi 18,1 %,” ungkap Dhani saat apel Gerakan Aksi Cegah Stunting, Jumat (27/10) di Halaman Kantor Balai kota.
Dari data itu, kata Dhani, jelas belum ada penurunan yang signifikan terhadap kasus stunting di Kota Solok. Menurutnya, Pemko Solok bersama pihak terkait di tahun 2023 sudah melakukan berbagai program dalam mendorong percepatan penurunan Stunting.
Melalui program tersebut, ulasnya, diharapkan memberikan dampak langsung dalam penurunan angka Stunting. Terutama bagi anak-anak yang saat ini memang sudah terindikasi menderita stunting.
“Pemko Solok bersama stakeholder sudah melakukan upaya melalui program penanganan stunting. Utamanya dengan memberikan bantuan pangan dan makanan bagi anak dan keluarga yang terindikasi stunting,” beber Dhani.
Wawako juga mengajak seluruh OPD aktif melakukan aksi cegah stunting yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. Bergerak dengan perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun.
“Mari sama-sama kita dukung aksi cegah stunting ini. Kami harapkan di OPD masing masing bisa melakukan kegiatan yang bermuara kepada pengentasan kemiskinan dan cegah stunting di Kota Solok,” tutup Wawako. **
Discussion about this post