Sijunjung — Melirik kegiatan program pendidikan tinggi Universitas Negeri Padang tahun anggaran 2023. Sesuai yang terpajang di plang informasi proyek di lokasi kegiatan. Tertulis pekerjaan jasa kontruksi rehabilitasi sarana dan prasarana Kampus Sijunjung Universitas Negeri Padang itu mendapat sorotan serius dari masyarakat. Pasalnya pekerjaan proyek bernilai 4 miliyar lebih, bernomor kontrak No: 5504.UN.35.PBJ-UNP.HIBAH 2023 itu, terkesan abal-abal.
Pasangan beton batu pondasi pagar, terlihat ditempel di atas slof beton pondasi lama tanpa dibongkar. Selain itu kedalaman galian pondasi di setiap tiang juga mencurigakan. Yang paling hebat lagi pasangan beton mortar saluran air diduga tidak memakai koporan untuk sebagai lantainya, tujuannya supaya pasangan mortar samping kiri dan kanan supaya ada mutu ketahanannya.
Ternyata proyek ini sebagai pelaksana CV Bintang Bima Sakti, waktu pelaksana 120 hari kalender. Tepatnya 1 September sampai 29 Desember tahun 2023 nanti.tanggal kontrak 29 Agustus 2023. Proyek ini di bawah kepengawasan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Universitas Negeri Padang.
Setelah dikonfirmasi dengan kontraktor pelaksana Hen, via Whatsapp, mengaku item pekerjaannya hanya sebatas rehab pagar yang lama. “Memang kerjanya cuma rehab pagar lama, Pak. Slof baru terletak di atas slof lama. Pasangan pondasi cuma pada tiang,” tukuk Hen, sembari menimpali, suruh orang itu menanyakan ke perencana Pak, kalau saya bekerja sesuai perencanaan.
Menanggapi hal tersebut Wahyu Damsi bersama rekannya dari LSM KPK Tipikor pun bersuara. Menurutnya, sesuai apa yang kami temui di lapangan Rabu 20 September 2023, benar terlihat ada pekerjaan pagar di kampus Universitas Negeri Padang, Sijunjung.
“Sesuai dengan pantauan kami di lokasi proyek benar pasangan batu pondasi yang baru dikerjakan terlihat ditempelkan di atas slof beton pondasi lama. Tanpa dibongkar atau dibobok. Sementara slof beton pondasi pagar yang lama itu dulunya sudah terplaster juga diaci dengan cairan semen. Itupun dibuat sudah lama mungkin sudah puluhan tahun. Nah kini terlihat direhap. Pondasi slof beton yang lama itu tanpa dibongkar atau dibobok, langsung disulap dengan cara ditempel pasangan batu di atas slof balok pondasi lama,” terang Wahyu.
Akibatnya, sambung Wahyu, tentu jelas adukan beton pasangan batu yang baru tidak akan menyatu alias senyawa dengan yang lama. “Jelas ini daya tahannya akan berkurang. Selain itu pasangan mortar saluran air, menurut pantauan kami tidak ada koporannya, terkesan sarat dari lantainya saja. Dan gambar untuk sebagai pedoman pekerja di lapangan juga tidak kami temui. Kami memantau pekerjaan proyek ini berdasarkan sumber dananya dari uang negara, dan kami berharap pekerjaan ini ada mutu ketahanannya sesuai dengan harapan masyarakat,” cetusnya.
Namun, kata Wahyu melanjutkan, apabila ada indikasi di dalam pekerjaan ini tidak mengacu kepada spesifikasi sesuai dengan dokumen kontrak, tentu yang akan memprosesnya adalah kewenangan dari pihak penegak hukum, sebut Wahyu berserta rekan lainnya. (tim)
Discussion about this post