Pasaman, RI- Wakil Bupati (Wabup) Pasaman Sabar AS mengingatkan tentang tantangan berat yang harus dihadapi generasi muda yang hidup di zaman sekarang dan masa mendatang.
“Globalisasi dan kemajuan iptek di bidang komunikasi dan teknologi, diakui banyak memberi kemudahan bagi kehidupan umat manusia,” kata Wabup Sabar ketika membuka Kursus Mahir Dasar Pramuka tingkat Kecamatan Tigo Nagari, Rabu (20/9/2023).
Acara tersebut dihadiri Camat Tigonagari, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA, Korwil Pendidikan, Kepala Puskesmas dan Pengurus Kwarcab, Pengurus Kwaran, Kamabigus/Kepala Sekolah se Kec Tigonagari serta para Palatih.
Tapi, tambah Wabup Sabar, ibarat pedang bermata dua, globalisasi dan kemajuan iptek di bidang komunikasi dan teknologi juga mendatangkan mudharat yang tidak ringan, terutama bagi yang tidak bijak dalam menyikapinya.
Antara lain, menurut Wabup Sabar, berbagai pengaruh yang kurang baik dari dunia luar akan masuk dengan gampang ke mana saja karena kemajuan iptek telah menisbikan jarak, ruang dan waktu.
Berbagai pengaruh yang kurang baik itu, menurut Sabar, sebagian di antaranya bertentangan dengan norma dan nilai-nilai dasar yang dipelihara secara turun-temurun, dari generasi ke generasi.
“Yang sering menjadi korban adalah kalangan generasi muda,” ungkapnya. Padahal, menurut Sabar, di pundak generasi muda tertimpa banyak harapan bagi kepentingan bangsa dan negara ke depan.
Karenanya, menurut Sabar, diperlukan terus menerus peningkatan kuantitas dan kualitas anggota dewasa Gerakan Pramuka dengan cara pendidikan dan pelatihan seperti Kursus Mahir Dasar/KMD dan lainnya, guna menghadirkan para Pembina Pramuka yang tangguh dalam menciptakan generasi unggul.
Wabup Sabar berharap, dengan semaraknya kegiatan kepramukaan di semua tingkatan akan mampu meminimalisir berbagai pengaruh atau ekses tidak baik dari globalisasi dan kemajuan iptek, terutama di kalangan generasi muda.
Makanya, menurut Sabar, pihaknya mengharapkan kegiatan kepramukaan di Pasaman semakin meningkat dan bergairah, dan semakin banyak anak muda yang menggandrungi kegiatan kepramukaan.
“Kita mengakui, selama ini kegiatan Pramuka di Pasaman mengalami pasang-surut oleh karena berbagai penyebab,” kata Sabar. Diharapkan ke depan sejumlah penyebab itu bisa ditekan, yang berimplikasi terhadap meningkatnya kegiatan kepramukaan.
Acara ini diikuti sebanyak 40 orang peserta dari semua jenjang pendidikan yang ada di Kecamatan Tigonagari, hal ini merupakan peserta terbanyak dibandingkan dengan pelaksanaan Kursus Mahir Dasar sebelumnya. (RL/NS)
Discussion about this post