Pasaman Barat — Proyek Siluman pembangunan bendungan dan irigasi di Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aur Timur, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat menjadi tanda tanya masyarakat setempat. Pasalnya proyek tersebut tidak dibekali dengan plang proyek sehingga masyarakat mencurigai dan tidak adanya transparansi dari pihak pekerja.
Bamus Nagari Lingkuang Aua Timur Musmuliadi, ketika ditanya media ini, Kamis (1/9) perihal informasi tersebut mengaku tidak mengetahui persis terhadap proyek yang sedang terlaksana tersebut. “Kami sebagai Bamus Nagari Lingkung Aua Timur sama sekali tidak mengetahui proyek tersebut proyek apa, dananya dari mana anggaran dari Pemkab Pasbar, provinsi atau dari pusat, sementara sesuai informasi yang kami dapatkan bobot pekerjaan tersebut sudah mencapai sekitar 60 persen,” ungkapnya.
Musmulyadi menambahkan, kita bersyukur jika memang ada perhatian pemerintah dalam pembangunan khususnya di Nagari Ligkung Aua Timur. “Tapi sudah semestinya pihak pekerja atau kontraktor membuat plang proyek sehingga ada bentuk transparansi dari kontraktor atau pekerja, kemudian pihak pihak terkait dengan proyek tersebut melakukan kordinasi dengan perangkat nagari, sehingga masyarakat tidak bertanya tanya pembangunan apa yang sedang mapun yang akan dilakukan khususnya di Nagari Lingkung Aua,” paparnya.
Pj Wali Nagari Lingkuang Aua Timur Reni Masri saat kami konfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (6/9) ia menjelaskan dan mengaku tidak tau akan adanya pembangunan jaringan irigasi tersebut. “Sebulan yang lewat Kelompok Tani Bungo Tanjuang bertemu dengan saya, menurut pengakuan keltan tersebut mereka pernah mengajukan proposal 5 tahun yg lalu dan saya tak tau ke mana diajukan,” tukuk Reni.
“Sebagai wali nagari saya tidak tau persis proyek apa di lokasi tersebut, kemudain juga dananya dari mana sama sekali kami tidak diberitahu oleh penanggung jawab proyek tersebut,” tanya Reni.
Sementara itu menanggapi hal tersebut, Badri salah seorang pegawai di PUPR Kabupaten Pasaman Barat kepada media ini mengakui jika kegiatan tersebut tanpa plang proyek, hal tersebut disebabkan karena pekerjaan itu adalah proyek pemeliharaan jaringan irigasi Batang Tongar di mana dananya berasal dari Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat.
“Anggaran pembangunan bendungan mini yang berada di Nagari Lingkung Aua Timur Kabupaten Pasaman Barat itu berdasarkan adanya proposal dari Kelompok Tani Bungo Tanjuang dan kemudian dikerjakan secara swakelola, memperbaiki jaringan irigasi secara berkala. Salah satu tugas kami di bidang PSDA PUPR Kabupaten Pasaman Barat adalah memfasilitasi proposal yang diusulkan oleh kelompok tani, salah satunya yakni perawatan jaringan irigasi Batang Tongar,” katanya.
Di sisi lain ketika ditanya besaran anggaran perawatan pembangunan bendungan mini tersebut, Badri mengatakan tidak mengetahui karena kegiatan tersebut adalah proyek perawatan irigasi secara berkala dari PSDA Dinas PUPR Sumatera Barat. (Red)
Discussion about this post