Tanah Datar – Keberpihakan masyarakat Tanah Datar dalam menghadapi pesta demokrasi yang akan segera digelar menjadi sorotan. Sebuah insiden mencuat saat seorang jurnalis menerima informasi tentang dugaan upaya gangguan terhadap baliho edukasi bertuliskan “Stop Politik Uang, Jangan Salah Pilih” di daerah Lima Kaum.
Dalam peristiwa tersebut, oknum yang merasa terganggu dikabarkan mencoba memberikan kompensasi kepada pemilik lahan agar baliho tersebut dicopot, namun pemilik lahan menolak tawaran tersebut.
Muhammad Idrus, pemilik baliho tersebut, menjelaskan bahwa pemilik lahan yang terkena dampak oknum tersebut datang ke rumahnya dan menceritakan kejadian tersebut.
“Assalammualaikum warahmatullahi wabarokatu, pagi tadi Minggu, 3 September 2023, jam 09.00 WIB, pemilik lahan datang ke rumah saya, tempat baliho kami berdiri. Ia mengatakan bahwa ada yang merasa terganggu dengan baliho edukasi ini. Bahkan, dikatakannya, buka saja baliho ini dan diberinya kompensasi. Alhamdulillah, hal itu ditolak pemilik lahan, yang berlokasi di Jalan Sudirman Jorong Kubu Rajo, Nagari Limo Kaum,” kata Mak Idrus, Minggu (3/9) pukul 10.53 WIB.
Ketika ditanya tentang identitas oknum tersebut, Mak Idrus hanya bisa memberikan informasi yang didapatkannya, yaitu dugaan bahwa oknum tersebut merupakan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg). “Info yang saya terima adalah Bacaleg,” terang Mak Idrus.
Saat jurnalis mencoba mengkonfirmasi kebenaran adanya upaya dari pihak yang ingin baliho edukasi tersebut dilepas, pemilik lahan tersebut membenarkan informasi tersebut.
“Benar, ada yang mendatangi saya pada Sabtu malam, 2 September 2023. Perlu saya sampaikan bahwa ia mencoba untuk melobi saya agar baliho itu tidak lagi ada di tanah saya. Awalnya, keberadaan baliho tersebut tidak ada persoalan menurut dia, namun sekarang, menurut penuturannya, ia merasa bahwa baliho yang ada di tanah saya itu dapat berpengaruh kepada kepentingannya. Namun, saya menolak saat itu, meski diiming-imingi sejumlah uang,” terang pemilik tanah yang enggan disebutkan namanya itu, Minggu (3/9) pukul 18.14 WIB.
Seterusnya, saat jurnalis mencoba mengkonfirmasi identitas oknum tersebut, yang diduga seorang Bacaleg seperti yang disampaikan oleh Muhammad Idrus, pemilik lahan tersebut juga membenarkannya. Namun, ia enggan mengungkapkan nama oknum tersebut kepada media.
“Iya benar. Kalo namanya, saya tidak bisa sampaikan, karena saya tidak ada persoalan dengan beliau. Beliau hanya mencoba untuk meminta saya agar tidak lagi memasang baliho tersebut, dengan imbalannya saya diberi uang. Tidak ada pemaksaan juga,” ungkapnya.
Terkait kejadian tersebut, Muhammad Idrus menambahkan, ia berharap kepada pemilik lahan agar tidak terperdaya dengan iming-iming yang ditawarkan oknum tersebut.
“Kita berharap kepada pemilik lahan agar tidak mudah terperdaya dengan oknum yang ingin melakukan upaya yang tidak sehat. Dan harusnya, para Bacaleg itu bersyukur dengan adanya baliho edukasi tersebut. Jika ia berfikir positif, contohnya jika dia calon dari daerah setempat, jika ada calon lain yang melakukan praktik politik uang di daerahnya itu, dengan tujuan dapat meraih suara, maka dengan baliho tersebut dapat menghambat upaya-upaya yang tidak sehat itu, agar masyarakat di daerahnya lebih memprioritaskan calon dari daerahnya masing-masing,” jelas Mak Idrus.
Terkait kejadian tersebut, Muhammad Idrus terpantau melalui media sosialnya, juga sudah mengunggah foto lokasi baliho serta caption pada gambar tersebut, “Ado maraso tagaduah Dek BALIHO KAMI KO, Ado yg manamui orang punyo lahan supayo dibuka baliho ko,” yang mana, terpantau sudah diposting 9 jam yang lalu, saat dicek Minggu (3/9) pukul 21.04 WIB. (Spa)
Discussion about this post