Bukittinggi — Khatam Qur’an tidak sekedar menjadi bagian proses pendidikan keagamaan bagi masyarakat kota Bukittinggi tapi juga sebuah tradisi tahunan. Puncaknya dijadikan sebagai “alek nagari” yang selalu berlangsung meriah.
Kondisi ini menurut Walikota Bukittinggi, H.Erman Safar.SH, ketika menghadiri dan melepas pawai Khatam Qur’an MDTA Al Manaar Pintu Kabun, Minggu kemaren, menjadi bagian tidak terpisahkan dari visi dan misi Bukittinggi Hebat dalam mewujudkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Walikota menambahkan, keberadaan MDTA, TPQ dan lembaga pendidikan keagamaan tingkat dasar lainnya juga sudah menjadi kebutuhan bagi setiap anak dan orangtua, untuk belajar Alquran dan pengetahuan agama Islam lainnya.
Karena itu heran bila minimal setiap kelurahan memiliki MTDA atau TPQ sebagai lembaga yang sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat untuk memberikan pendidikan keagamaan khususnya membaca Alquran.
“Secara sosiologis dan tradisi, pendidikan dan perayaan khatam Qur’an di Bukittinggi sudah menjadi satu kesatuan dengan masyarakat Bukittinggi dan Kurai khususnya secara rutin setiap tahun,” jelas Wako.
Kekuatan itu,tambah Erman, sekaligus seiring dan sejalan dengan visi-misi Pemko untuk mewujudkan Bukittinggi Hebat dibidang pendidikan keagamaan serta adat yang tertuang dalam ABS-SBK.
Karena itulah Wako menegaskan bahwa Pemko Bukittinggi juga sangat berkepentingan dengan pendidikan agama dan semi baca Alquran di MDTA maupun TPQ, serta tentu saja memberikan dukungan penuh. (Pon)
Discussion about this post