Padang, Ri-Lima calon mahasiswa tunanetra terlihat sibuk mengerjakan soal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menggunakan komputer yang secara khusus diinstal bisa bersuara dengan aplikasi bernama NVDA. Kelima calon mahasiswa mengerjakan soal UTBK dibantu oleh dua pengawas asal Prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB). UNP berkomitmen memberikan pelayanan maksimal untuk memfasilitasi pelayanan disabilitas sebagai upaya mewujudkan kampus ramah disabilitas, ( 23/04).
Aktivitas pendampingan calon mahasiswa tunanetra merupakan satu bentuk pelayanan UNP untuk memfasilitasi pendidikan inklusi. UNP memang berkomitmen untuk mewujudkan kampus yang ramah disabilitas dengan sejumlah program, disamping program-program bernuansa internasional dalam rangkaian mendukung UNP bereputasi internasional. Universitas yang memiliki satu-satunya jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang merupakan menghasil guru-guru PLB di wilayah Sumatera itu benar-benar menunjukkan perannya menjadi center layanan disabilitas. Kepala Departemen PLB, Dr. Nurhastuti, M.Pd, menjelaskan, departemen PLB saat ini sudah memiliki fasilitas laboratorium berstandar internasional. “fasilitas laboratorium tersebut kami peroleh karena prodi PLB menjadi bagian dari cluster education yang diusulkan untuk memperoleh akreditasi intternasional AQAS asal jerman bersama 5 prodi lainnya yakni S1 Teknologi Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan dan Ilmu Pendidikan.
Sejumlah fasilitas tersebut, menurut Tuti, panggilan akrab dosen yang murah senyum ini, akan digunakan untuk optimalisasi pembelajaran dan juga akses pelayanan disabilitas bagi dosen dan mahasiswa yang berkebutuhan khusus tersebut. Menurut Tuti, PLB sebagai kampus menghasil calon guru anak berkebutuhan khusus perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan anak dengan ragam ketunaan tersebut secara optimal. Ditambahkan Tuti, setiap tahun dosen PLB juga diminta untuk menjadi pengawas calon mahasiswa baru yang mengikuti UTBK. “Tahun ini dua dosen kami terlibat mengawas yakn Grahita Kusumatuti, M.Pd dan Johandri Taufan, M.Pd, “ katanya.
Pusat Layanan Disabilitas UNP saat ini sudah memiliki Pusat studi layanan disabilitas yang merupakan pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang memiliki program aktifitas yang bisa di pertanggung jawabkan baik secara keilmuan maupun secara profesionalitas ketenagaan bidang disabilitas.
Ketua Pusat layanan disabilitas, Prof. Dr. Mega Iswari, M.Pd, menjelaskan saat ini pusat layanan disabilitas sudah menyediakan layanan terapi dan bimbingan belajar bagi anak berkesulitan belajar (Disleksia, Diskalkulia dan Disgrafia), autis, anak lamban belajar, hyperaktif, ADHD dan memiliki hambatan berkomunikasi. Pusat layanan yang berlokasi di kampus pusat UNP Air Tawar Barat tersebut menyediakan fasilitas berupa asesmen akademik, pelayanan Individual ( 1 anak 1 guru), pelayanan Prima bebas konsultasi PR dan Tugas, serta layanan bimbingan belajar sesuai kurikulum.
Menurut Prof. Mega, layanan disabilitas tersebut merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan pendidikan bagi disabilitas. Atas dasar ini, UNP berkomitmen memberikan layanan bagi disabilitas. “Tanpa terkecuali baik normal maupun disabilitas berhak mendapatkan pendidikan tanpa ada diskriminasi, jadi dengan adanya layanan bagi disabilitas akan mempermudah orang tua, guru dan dosen dan mahasiswa disabilitas itu mencapai tujuan pendidikan tanpa ada hambatan yang menghalanginya,” jelas Prof. Mega.
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Refnaldi, M. Litt menjelaskan UNP akan merancang payung hukum agar penyelenggaraan pendidikan inklusi di UNP semakin menjadi prioritas seperti amanat Permendiknas nomor 48 tahun 2014. “UNP memiliki komitmen melaksanakan pendidikan inklusi berupa pemberian ruang kepada peserta didik/mahasiswa yang memiliki keterbatasan tertentu,” kata Refnaldi yang juga merupakan dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNP.
Menurut Refnaldi UNP telah memfasilitasi mahasiswa berkebutuhan khusus sejak tahun 1995 pada jenjang S1 dan S2. Fasilitas dan dukungan kepada mahasiswa berkebutuhan khusus ini dilayani secara lebih spesifik di program studi. Khusus level UNP, fasilitas bagi mahasiswa berkebutuhan khusus juga menjadi perhatian seperti penyediaan tangga khusus, jalur berjalan, alat pendukung pembelajaran dan lain-lain.
“Seiring dengan upaya UNP menjadi universitas berkelas dunia, kampus ini juga membangun berbagai fasilitas pendukung bagi mahasiswa berkebutuhan khusus dan kita juga berharap agar para mahasiswa berkebutuhan khusus juga bisa dilayani secara maksimal,” Pungkas Dr. Refnaldi.
UNP saat ini terus berbenah, khususnya dalam mengoptimalkan layanan bagi pendidikan inklusi seperti menyediakan parkir khusus disabilitas, lift rektorat yang khusus didesain bagi mahasiswa berkebutuhan khusus, serta sejumlah sarana ramah disabilitas baik di kampus pusat air tawar maupun kampus Limau Manis yang merupakan kampus lokasi belajar bagi mahasiswa prodi PLB.
UNP berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk memfasilitasi pendidikan inklusi dalam berbagai bentuk aktivitas pendidikan dan pengajaran. Hal tersebut merupakan bagian upaya UNP untuk bereputasi namun tetap optimal dalam berbagai bentuk pelayanan. Pendidikan ramah disabilitas di UNP diharapkan dapat menjadi contoh pelayanan disabilitas bagi lembaga pendidikan lainnya, Semoga..(Dion/Abna)
Discussion about this post