Bukittinggi — Untuk mewujudkan bagian prioritas program mewujudkan Bukittinggi Hebat adalah dengan meningkatkan kesempatan mendapatkan pendidikan yang baik.
Diantara program tersebut adalah dengan memberikan subsidi Uang Komite untuk tingkat SMA sederajat bagi warga Bukittinggi.
Sesuai janjinya tersebut Wako Bukittinggi Erman Safar sudah malaksanakan Program Subsidi Uang Komite Sekolah SMA sederajat.
Program ini telah berjalan sejak 2022 , dan dinilai berhasil mengurangi beban masyarakat, khususnya bidang pendidikan.
Wako Erman Safar, menjelaskan, ada beberapa pengeluaran rutin masyarakat, seperti kebutuhan pokok, kesehatan dan pemenuhan pendidikan.
Dari dasar inilah Wako melihat bahwa biaya pendidikan menjadi salah satu prioritas untuk dibebaskan.
“Kita ingin kurangi beban masyarakat. Untuk bidang pendidikan ini, salah satu cara dengan mensubsidi iuran komite pelajar tingkat SMA. Jangan rakyat dibebankan dengan biaya biaya. Tugas negara untuk hadiri disana. Biarkan mereka belajar, biarkan mereka memenuhui kebutuhan pendidikannya tanpa beban apapun,” ungkap Wako, Senin (08/05).
Untuk melaksanakan program ini, Pemko Bukittinggi menggunakan APBD dalam bentuk BKK, sebesar Rp.9,4 milyar lebih kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. Selanjutnya, Pemprov yang menyalurkannya ke SMA Negeri.
Selain itu , Pemko Bukittinggi juga menganggarkan dana Rp.4 miliar lebih, untuk bantuan komite pelajar SMA swasta, melalui metode hibah.
Terobosan Pemko Bukittinggi ini disambut positif oleh Komite setiap sekolah dan juga para pemerhati pendidikan Sumatra Barat. Dengan bantuan itu, berdampak pada kemudahan masyarakat, khususnya pelajar untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan bagi sekolah masing-masing.
Ketua Komite SMAN 5 Bukittinggi, Rinaldi Sikumbang misalnya, menjelaskan, iuran komite dapat digunakan untuk melaksanakan program yang tidak ter-cover dengan biaya sekolah, melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Ketika digunakan untuk infrastruktur, iuran komite dapat meningkatkan sarana prasarana demi kualitas pendidikan sekolah, selain itu, iuran komite dapat digunakan untuk biaya ikutserta olimpiade dan kegiatan positif lainnya.
“Iuran komite ini, bagi kami lebih elok menyebutnya sumbangan sukarela. Ini diatur dalam Pemendikbud nomor 75 tahun 2016. Dengan adanya bantuan dari Pemko Bukittinggi, ini sangat luar biasa, sangat membantu pelajar kita untuk bebas dalam meraih pendidikan, tanpa beban biaya apapun,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pemerhati Pendidikan Bukittinggi, Zulkifli Jouneva, juga mengapresiasi perhatian Pemko Bukittinggi melalui Wali Kota, yang telah meluncurkan program subdisi uang komite selama dua tahun terakhir. Kebutuhan sekolah sesuai anggaran yang ditetapkan pusat, cukup banyak, namun dengan hanya bisa tercover 50 persen dari biaya sekolah.
“Dengan bantuan ini, banyak kebutuhan sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu, dapat direalisasikan. Standarnya, satu pelajar dibutuhkan Rp3 juta setahun, realisasinya dengan biaya sekolah hanya Rp1,5 juta. Nah dengan iuran komite dapat dipenuhi setngahnya lagi. Pak Wali punya perhatian yang sangat tinggi untuk pendidikan ini. Bantuan itu sangat dibutuhkan, karena setelah dibantu Pemko, sehingga tidak ada lagi pungutan atau iuran di sekolah tingkat SMA,” pujinya. (Pon)
Discussion about this post