Arosuka – Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) Kabupaten Solok melaporkan, pasca lebaran kondisi harga komoditas mengalami kenaikan.
Di antaranya, telur ayam ras naik dari Rp27.000 menjadi Rp 30.000, minyak goreng naik dari Rp14.000, menjadi Rp16.000. Kemudian komoditi tepung terigu naik dari Rp9.000, menjadi Rp11.000.
Pada Maret mengalami perkembangan harga pangan pokok maupun harga pangan strategis secara umum tidak menunjukkan fluktuasi yang signifikan.
Itu disampaikan Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) yang diselenggarakan melalui video conference oleh Kementerian Dalam Negeri bersama beberapa jajaran kementerian Terkait serta diikuti oleh seluruh gubernur, bupati dan walikota seluruh Indonesia, Rabu (3/5).
Rakor dihadiri Asisten II Deni Prihatni, Staf Ahli Bid Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Eva Nasri, kepala OPD terkait, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah, Yossi Agusta, Bagian SDA Sekretariat Daerah.
Disampaikan TPID, Kabupaten Solok pada triwulan I di bulan Januari-Bulan Maret 2023 terjadi fluktuasi harga terhadap komoditi cabe merah dan bawang merah.
Ini disebabkan karena produksi kedua komoditi tersebut sangat rendah yang dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi di bulan November dan Desember 2022 sehingga terjadinya gagal panen.
Sedangkan untuk kenaikan pada bulan maret terjadi pada komoditi gula pasir, bawang merah, telur ayam ras, minyak goreng dan tepung terigu. Hal ini disebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat menghadapi bulan suci Ramadhan.
Mendagri Tito Karnavian mengatakan pangan merupakan salah satu penyumbang terbesar inflasi. Di samping transportasi darat dan udara, untuk itu beliau mengarahkan kepada seluruh kepala daerah agar senantiasa memonitor perkembangan harga bahan pangan di setiap daerah. (Cha)
Discussion about this post