Kota Solok – BPS Kota Solok mencatat adanya kenaikan harga makanan siap saji di Kota Solok. Kenaikan itu bahkan mencapai 30 persen. Kondisi ini bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi di daerah.
“Pasca lebaran makanan siap saji, seperti nasi goreng, nasi bungkus, dan jenis lainnya mengalami penaikan sekitar 30%. ini menjadi PR kita bersama,” kata Kepala BPS Kota Solok, Amperianto saat rakor pengendalian inflasi, Rabu (3/5).
Rakor bersama Wakil Wali Kota Solok, Ramadani Kirana Putra tersebut menjadi agenda penting dalam menekan terjadinya inflasi pasca lebaran. Selain itu, Rakor itu juga terhubung secara virtual dengan Mendagri dan pihak terkait lainnya.
BPS meminta Pemerintah Kota Solok untuk segera mencarikan solusi terkait kenaikan harga makanan siap saji tersebut. Apalagi, trend penaikan harga sudah terpengaruh sejak sebelum lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra menyampaikan apresiasi terhadap masukan data penting yang diberikan oleh pihak BPS. Menurutnya, pencegahan inflasi sangat penting dalam menjaga kestabilan ekonomi di Kota Solok.
“Insya Allah kita bersama-sama akan carikan solusinya. Jangan sampai kenaikan harga produk tertentu memicu kenaikan pada inflasi daerah. Muaranya akan berpengaruh pada daerah dan masyarakat,” terang Dhani.
Dalam kesempatan itu, Dhani juga menginstruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan pemantauan langsung ke lapangan. Perlu pengecekan apakah kenaikan terjadi karena hanya momen lebaran, atau ada penyebab lainnya.
“Cek ke lokasi tentang kenaikan harga tersebut. Apakah ini terjadi hanya ketika lebaran saja atau ada potensi masih berlanjut sampai seterusnya. Nanti kita carikan solusinya secara bersama,” tutup Dhani. (Cha)
Discussion about this post