ADVERTISEMENT
Senin, 7 Juli 2025
Ɍ™ Kritis Mengkritisi
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Ɍ™ Kritis Mengkritisi
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

4 Tahun Bergelut dengan Penyakit Kronis, Bocah 8 Tahun Ini Butuh Uluran Tangan Kini Terbaring di RS

by Redaksi
3 Januari 2025
in -PADANG PARIAMAN, SOSIAL
Reading Time: 3min read
4 Tahun Bergelut dengan Penyakit Kronis, Bocah 8 Tahun Ini Butuh Uluran Tangan Kini Terbaring di RS

Rania bocah 8 tahun, separuh usianya harus dihabiskan dengan berjibaku melawan penyakit yang ia derita, kini terbaring di RS M Jamil, Padang. (Dok. Super)

ADVERTISEMENT

Padang Pariaman — Sungguh memilukan nasib Rania, 8 tahun, asal Korong Guguak Padang Olo, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Rania menderita katarak, ginjal kronis dan pendarahan di otak.

Sakit yang menimpa Rania bermula sejak tahun 2020, saat usianya masih empat tahun. Hingga kini, Rania masih terbaring di Rumah Sakit M. Djamil Padang guna menjalani perawatan.

BERITA LAINNYA

Antisipasi Genangan Air serta Pohon Tumbang Babinsa Koramil 02/SB Laksanakan Kerja Bakti Bersama Warga

Festival Budaya “Padang Pariaman Baralek Gadang” Jadi Festival Nagari, Pemkab Beri Dukungan

Bupati Padang Pariaman Tegaskan Pembatalan Pekan Kebudayaan I Terkait Efisiensi Anggaran

Terkait hal itu, warga Sungai Limau dan sekitarnya, baik ranah dan rantau menyisihkan uang saku mereka peduli Rania bocah 8 tahun itu. Dalam hitungan hari, dari Ikatan Keluarga Rantau Rumpun Sungai Limau (IKRARS) terkumpul senilai Rp 7 juta, dari masyarakat Sungai Limau dan sekitarnya senilai Rp 5 juta lebih.

Uang itu digunakan untuk membantu meringankan bocah dan beban orang tua mereka yang tidak bisa bekerja, karena fokus menjaga anak di rumah sakit tersebut .

Salah satu tokoh masyarakat Sungai Limau, Joni Alwis Piliang, juga selaku koordinator penggalangan dana menyebutkan, mendapat informasi melalui grop daring WhatsApp Sungai Limau, bahwa ada bocah membutuhkan uluran tangan dalam pengobatan yang terbaring di RS M. Djamil Padang.

Dari informasi itu, dirinya langsung mencari kebenaran informasi tersebut ke pihak walikorong setempat. Benar adanya warga tersebut membutuhkan uluran tangan pihak lain guna meringankan beban keluarga.

“Informasi Rania bocah 8 tahun ini muncul di grop WA Masyarakat Sungai Limau. Dari informasi itu kami mencari kebenaran ke beradaan keluarga Rania. Setelah informasi kami dapat, langsung kami menggalang dana untuk Rania,” sebut Joni Alwis, Jumat 3 Januari 2025.

Ia menyebutkan, selaku anak nagari di Kec. Sungai Limau sangat bersyukur kehadirat Allah, karena bisa menyalurkan donasi ranah dan rantau Sungai Limau untuk Rania.

“Alhamdulillah pada hari ini kami menyalurkan donasi kepada keluarga ananda Rania, yang mana donasi ini terkumpul ranah dan rantau senilai 12.150.000 yakni dari IKRARS senilai Rp 7 juta dan masyarakat Sungai Limau senilai 5.150.000. Semoga ananda Rania disembuhkan oleh Allah,” sebut Joni didampingi tokoh masyarakat lainnya.

Penyerahaan ini diserahkan langsung oleh Camat Sungai Limau, Dawanis bersama tokoh masyarakat Buyuang Pasni dan diterima oleh orang tua Rania.

Terlaksananya bantuan sosial ini dirinya mengucapkan terima kasih kepada para donatur ranah & rantau (IKRARS) yang telah memberikan donasi terbaiknya kepada ananda Rania.

Ia berharap, bentuk peduli kemanusian ini dapat ditingkatkan antara ranah dan rantau guna menumbuhkan empati dalam diri.

“Semoga bentuk kepedulian ini berlanjut sampai nanti, untuk membantu masyarakat yang sangat membutuhkan,” sebut dia.

Ibu Rania, Sri Wahyuni menyebutkan, dirinya sangat berterimakasih atas kepedulian masyarakat Sungai Limau terhadap keluarganya, sehingga bantuan yang telah diberikan kepada dirnya dapat dipergunanakan sebagai kebutuhan sehari-hari mereka selama berada di rumah sakit tersebut.

ADVERTISEMENT

“Alhamdulillah ya Allah, terimakasih kepada masyarakat yang telah meringankan beban keluarga saya guna membantu perawatan anak dan kebutuhan keluarga selama berada di rumah sakit,” sebut Sri Wahyuni.

ADVERTISEMENT

Sri Wahyuni merasa sedih saat mengetahui anaknya sakit. Sri Wahyuni bilang, tanda-tanda sakit sudah nampak saat Rania masih kecil. Karena keluarga tak mampu, Rania dirawat di Puskesmas terdekat.

“Sebelumnya Rania dirawat secara medis di Puskesmas terdekat, karena ginjalnya bermasalah akhirnya timbulah penyakit baru pendarahaan di otak, saat itulah, Rania rutin berobat,” sebut dia.

Ia menyebutkan, sudah empat tahun Rania menderita gagal ginjal, pendarahaan di otak dan katarak. Selama empat tahun itulah dirinya bersama suami tidak fokus bekerja mencari nafkah.

Sri Wahyuni bingung harus berbuat apa lagi. Di tengah kegelisahannya, ia berhadapan dengan masalah kesulitan biaya. Ekonomi keluarga yang tidak mampu berbuat banyak, ditambah dengan beban pengobatan Raina membuatnya tak berdaya.

“Terus terang saya kesulitan ekonomi. Suami saya sudah tidak bekerja lagi, karena fokus menjaga anak keduanya itu guna menjalani perawatan medis. Namun, sampai sekarang belum sembuh,” sebut dia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, keluarga mereka menerima bantuan dari Peduli Kemanusian Aspila dan Baznas Padang Pariaman. Bentuk bantuan dari pihak lainnya belum mereka dapati.

“Kami dibantu oleh Baznas Padang Pariaman dan Aspila untuk pengobatan anak saya. Alhamdulillah kepedulian masyarakat Sungai Limau, baik ranah dan rantau juga telah membantu kami guna meringankan beban kami,” dengan nada terharu Sri Wahyuni mengucapkan terimakasih.

Hingga kini, Rania tak bisa menikmati masa kecil seperti anak-anak seusianya. Saat anak-anak yang lain bermain sepuasnya, Rania hanya bisa bergelut dengan sakitnya. Itulah yang membuat Sri Wahyuni sedih.

“Rania adalah anak kedua dari kami, selama ia dirawat si kakak tidak dapat membesuk adiknya. Sehingga kakaknya sering menanyai kondisi adiknya itu,” sebut dia.

Sri Wahyuni terus mencari jalan keluar untuk kesembuhan anaknya dan berharap bantuan dari pihak lain. Di sisi lain, Sri Wahyuni berdoa kepada Allah SWT agar Rania terbebas dari sakit yang dideritanya.

“Saya hanya mampu bermohon kepada Allah, agar sakit yang diderita Rania terobati,” tutup dia. (suger)

ShareTweetSend
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pecahkan Rekor Muri Pagelaran Talempong Pacik, Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya Apresiasi Kaum Perempuan Dharmasraya

Next Post

Lepas Keberangkatan 2.200 Mahasiswa KKN Unand, Gubernur Mahyeldi : KKN Ikut Memajukan Nagari

Next Post
Lepas Keberangkatan 2.200 Mahasiswa KKN Unand, Gubernur Mahyeldi : KKN Ikut Memajukan Nagari

Lepas Keberangkatan 2.200 Mahasiswa KKN Unand, Gubernur Mahyeldi : KKN Ikut Memajukan Nagari

Pemko Solok Peringati HAB ke-79, Wako Zul Elfian Jadi Inspektur Upacara

Pemko Solok Peringati HAB ke-79, Wako Zul Elfian Jadi Inspektur Upacara

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
  • BOX REDAKSI
  • ABOUT US
  • KODE ETIK (KEWI, KEJ & KEIW)
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

© PT MEDIA JAYA INVESTIGASI

No Result
View All Result
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL

© PT MEDIA JAYA INVESTIGASI